Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Kaimana, Papua Barat, mengembangkan komoditas padi ladang seluas 12 hektare yang tersebar di enam kampung dalam wilayah Distrik Arguni Bawah.
"Kampung yang dimaksud adalah Wanoma, Inari, Sararan, Nagura, Ukiara dan Urisa dengan luas lahan untuk penanaman padi ladang mencapai 12 hektare," kata Kepala DKPP Kaimana Alexander Furay di Kaimana, Selasa.
Lahan untuk penanaman padi sudah disiapkan, juga sudah disosialisasikan kepada masyarakat setempat. Namun realisasinya masih menunggu penyerahan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) karena pembiayaannya masuk APBD 2025.
“Untuk mendukung program nasional, kami kembangkan padi ladang di enam kampung yang punya histori menanam padi ladang," ujarnya.
Guna memperkuat ketahanan pangan warga setempat, DKPP Kaimana juga sudah melakukan studi kelayakan lahan pertanian di Kampung Esania, Distrik Buruway.
Di lokasi itu terdapat kurang lebih 200 hektare lahan yang bisa digarap untuk penanaman padi ladang maupun padi sawah.
"Kami prioritaskan dulu untuk penanaman padi ladang, dengan harapan bisa memproduksi gabah kurang lebih 40 ton. Kami akan bekerja sama dengan Kodim Kaimana dan Polres Kaimana, karena pembiayaannya selain dari APBD, kita juga mengusulkan melalui APBN,” jelas Alexander.
Pengembangan padi ladang di Kabupaten Kaimana tersebut merupakan bagian dari upaya untuk mendukung program nasional dalam hal pemberian makan bergizi gratis bagi anak-anak sekolah.
“Ini juga kita antisipasi program pusat tentang makan bergizi gratis. Memang kita harus serius karena kurang lebih data siswa Kaimana itu sekitar 19.000 yang nanti akan diberikan makan siang. Kami harus memastikan logistik-nya tersedia,” ujar Alexander.
Editor : Evarianus Supar
COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2025