Aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Manokwari, Papua Barat, melakukan upacara kenegaraan guna memberikan penghormatan terakhir pada mendiang mantan Bupati Manokwari periode 2011-2016 (almarhum) Bastian Salabai.

Upacara pelepasan jenazah tersebut dipimpin Bupati Manokwari Hermus Indou didampingi jajaran Forkopimda di Kantor Bupati Manokwari, Rabu, sebelum almarhum dikebumikan di Fanindi Gunung, Manokwari Barat.

Turut memberikan penghormatan terakhir Kepala Suku Besar Arfak Dominggus Mandacan dan Rektor Universitas Caritas Indonesia, Roberth KR Hammar.

“Dalam masa jabatan sebagai Bupati Manokwari periode 2011-2016, almarhum telah membawa perubahan pembangunan daerah dengan visi yang besar untuk menjadikan Manokwari sebagai Kota Injil dan pusat peradaban,” ujar Hermus.

Ia mengatakan (almarhum) Bastian Salabai merupakan salah satu putra terbaik Papua dan putra terbaik Manokwari yang telah membawa perubahan bagi Kabupaten Manokwari dan juga Papua Barat.

Tokoh kelahiran 15 Desember 1963 itu merupakan sosok teladan dalam kepemimpinan, tidak hanya pemimpin daerah tapi juga sebagai pemimpin umat Kristiani.

Almarhum telah banyak berkontribusi bagi kemajuan Manokwari, terutama dalam mewujudkan transformasi wilayah di Papua Barat.

Dalam kepemimpinan Sebastian Salabai, Kabupaten Manokwari berhasil dimekarkan menjadi dua daerah otonom baru di Papua Barat, yaitu Kabupaten Manokwari Selatan dan Pegunungan Arfak.

Selain itu, Sebastian Salabai juga berhasil mendatangkan investor pabrik semen PT SDIC serta membuat pabrik kelapa sawit.

“Dalam masa kepemimpinan beliau telah memberikan peninggalan atau legacy yang luar biasa baik untuk kita semua. Semangat perubahan dan transformasi menjadikan Manokwari sebagai kota Injil,” ujarnya.
 

Pewarta: Ali Nur Ichsan

Editor : Evarianus Supar


COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2025