Pemerintah Provinsi Papua Barat Daya (Pemprov PBD) melakukan uji coba program Makan Bergizi Gratis (MBG) menyasar siswa-siswi di SMP YPK Bethel Doom dan SMA Negeri 4 Doom Kota Sorong sebagai upaya untuk memastikan implementasi tersebut berjalan secara maksimal pada  2025.

Penjabat Gubernur Papua Barat Daya, Muhammad Musa'ad, di Sorong, Jumat, menjelaskan uji coba program MBG di provinsi ke-38 ini sudah menyasar tiga sekolah yakni SD Inpres 17 di Kabupaten Sorong, SMP YPK Bethel Doom dan SMA Negeri 4 Doom.

“Setelah dari Kabupaten Sorong, kita lanjutkan uji coba program ini di SMP YPK dan SMA Negeri 4 Pulau Doom Kota Sorong," jelas Pj Gubernur Muhammad Musa'ad saat melakukan uji coba program MBG di Pulau Doom, Kota Sorong.

Dia mengatakan, lokasi uji coba sengaja dipilih di tempat yang berbeda sebagai wujud pemerataan implementasi program MBG di Papua Barat Daya.

"Sebelumnya kita bersama Wamendagri melakukan uji coba di daratan Kabupaten Sorong, sekarang kita ke daerah kepulauan sebagai upaya untuk menjangkau semua wilayah, “ujar Pj Gubernur Papua Barat Daya.

Kegiatan uji coba program MBG di Pulau Doom, Pemerintah Provinsi Papua Barat Daya melibatkan TNI Angkatan Laut.

Gubernur menjelaskan, dalam uji coba ini juga dihitung kandungan gizi pada setiap porsi makanan dan biaya per unit, guna memastikan setiap anak mendapatkan asupan gizi yang ideal.

Selain itu, pihak sekolah juga dilibatkan untuk membantu memantau pola makan siswa dan memastikan pelaksanaan program berjalan dengan baik dan optimal.

“Program ini melibatkan berbagai pihak, termasuk dokter ahli gizi dari TNI AL, untuk memastikan hasilnya sesuai dengan arahan Presiden Prabowo Subianto," ujar Muhammad Musa'ad.

Pj Gubernur berharap tidak ada perbedaan signifikan dalam dalam implementasi program MBG ini, baik antara wilayah barat dan timur Indonesia, maupun antara kota dan kabupaten.

"Semua anak, mulai dari balita, ibu hamil, hingga ibu menyusui, berhak mendapatkan makanan bergizi sesuai kebutuhanya,“ ujar Musa'ad.

Pj Gubernur juga akan memastikan pemberdayaan terhadap ekonomi masyarakat melalui penerapan program MBG di Papua Barat Daya.

"Ada dampak ekonomi dari program ini. Misalnya, bahan makanan seperti daging, telur, dan sayuran diupayakan berasal dari produksi lokal di Papua Barat Daya, sehingga ekonomi daerah juga dapat tumbuh," kata Musa'ad.

Sebab, menurut dia, program ini tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan kesehatan dan produktivitas, tetapi juga untuk memperkuat perekonomian lokal. Oleh karena itu, sinergi antara pemerintah pusat, provinsi, kabupaten/kota, dan pihak terkait sangat diperlukan.

Karena itu dia menginstruksikan kepada enam kabupaten dan kota untuk menyediakan dana pendamping pada tahun anggaran 2025 guna mendukung implementasi program MBG di wilayah Papua Barat Daya.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Sorong Arby Mamangsa, menjelaskan jumlah siswa di seluruh satuan pendidikan khusus di Kota Sorong sendiri sebanyak 43.310 siswa yang tersebar pada 294 sekolah mulai dari TK hingga SMA/SMK, akan menjadi target implementasi program MBG di wilayah itu.

Menurut dia, program strategis Presiden Prabowo Subianto yang nantinya diberikan kepada siswa sekolah itu merupakan langkah konkret perhatian dan dukungan pemerintah terhadap asupan gizi setiap akan sekolah.

Pewarta: Yuvensius Lasa Banafanu

Editor : Evarianus Supar


COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2024