Dinas Kesehatan Provinsi Papua Barat menyebut vaksinasi polio dosis pertama pada Pekan Imunisasi Nasional (PIN) di provinsi tersebut mencapai 94,5 persen atau 80.975 anak berusia 0-7 tahun 11 bulan 29 hari.
Kepala Dinas Kesehatan Papua Barat Alwan Rimosan di Manokwari, Sabtu, mengatakan seluruh tenaga kesehatan terus berupaya agar pemberian vaksin polio dosis pertama sesuai target nasional 95 persen.
"Pemberian vaksin polio dosis pertama tinggal sedikit lagi sudah mencapai target," kata Rimosan.
Dari tujuh kabupaten se-Papua Barat, ucap dia, Kaimana menjadi kabupaten dengan capaian pemberian vaksinasi polio nOPV2 tertinggi, yaitu 107,5 persen atau sebanyak 10.500 anak.
Kemudian Teluk Bintuni 104,6 persen atau 12.521 anak, Teluk Wondama 100,9 persen atau 8.455 anak, Manokwari 95,2 persen atau 28.572 anak, dan Fak Fak 94 persen atau 13.416 anak.
"Selanjutnya, untuk Manokwari Selatan sudah 93,3 persen atau 5.509 anak, dan Pegunungan Arfak masih 37 persen (2.002 anak)," kata Rimosan.
Pengelola Program Imunisasi Dinas Kesehatan Papua Barat Hendrik Marisan mengatakan sosialisasi dan edukasi yang masif serta penerapan strategi jemput bola berdampak positif terhadap cakupan polio dosis pertama.
Target vaksinasi polio nOPV2 untuk anak usia 0-59 bulan sebanyak 55.989 anak, usia 5 tahun sampai kurang dari 7 tahun 20.005 anak, dan usia 7 tahun ada 9.724 anak.
"Sebelum tanggal 31 Oktober 2024, target nasional harus tercapai," ujarnya.
Imunisasi, kata dia, memiliki banyak manfaat, seperti mencegah kelumpuhan permanen dan kematian akibat polio, serta memutus mata rantai penularan virus polio di seluruh wilayah Papua Barat.
Imunisasi merupakan amanat Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 yang menyatakan setiap anak berhak memperoleh pelayanan kesehatan dan jaminan sosial sesuai kebutuhan fisik, mental, spiritual, dan sosial.
"Kami akui kejar target PIN Polio di Pegunungan Arfak jadi PR. Kondisi geografis dan pemahaman masyarakat menjadi kendala utama," ucap Hendrik.
COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2024
Kepala Dinas Kesehatan Papua Barat Alwan Rimosan di Manokwari, Sabtu, mengatakan seluruh tenaga kesehatan terus berupaya agar pemberian vaksin polio dosis pertama sesuai target nasional 95 persen.
"Pemberian vaksin polio dosis pertama tinggal sedikit lagi sudah mencapai target," kata Rimosan.
Dari tujuh kabupaten se-Papua Barat, ucap dia, Kaimana menjadi kabupaten dengan capaian pemberian vaksinasi polio nOPV2 tertinggi, yaitu 107,5 persen atau sebanyak 10.500 anak.
Kemudian Teluk Bintuni 104,6 persen atau 12.521 anak, Teluk Wondama 100,9 persen atau 8.455 anak, Manokwari 95,2 persen atau 28.572 anak, dan Fak Fak 94 persen atau 13.416 anak.
"Selanjutnya, untuk Manokwari Selatan sudah 93,3 persen atau 5.509 anak, dan Pegunungan Arfak masih 37 persen (2.002 anak)," kata Rimosan.
Pengelola Program Imunisasi Dinas Kesehatan Papua Barat Hendrik Marisan mengatakan sosialisasi dan edukasi yang masif serta penerapan strategi jemput bola berdampak positif terhadap cakupan polio dosis pertama.
Target vaksinasi polio nOPV2 untuk anak usia 0-59 bulan sebanyak 55.989 anak, usia 5 tahun sampai kurang dari 7 tahun 20.005 anak, dan usia 7 tahun ada 9.724 anak.
"Sebelum tanggal 31 Oktober 2024, target nasional harus tercapai," ujarnya.
Imunisasi, kata dia, memiliki banyak manfaat, seperti mencegah kelumpuhan permanen dan kematian akibat polio, serta memutus mata rantai penularan virus polio di seluruh wilayah Papua Barat.
Imunisasi merupakan amanat Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 yang menyatakan setiap anak berhak memperoleh pelayanan kesehatan dan jaminan sosial sesuai kebutuhan fisik, mental, spiritual, dan sosial.
"Kami akui kejar target PIN Polio di Pegunungan Arfak jadi PR. Kondisi geografis dan pemahaman masyarakat menjadi kendala utama," ucap Hendrik.
COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2024