Bupati Sorong Selatan (Sorsel), Papua Barat Daya Samsudin Anggiluli berharap momentum hari ulang tahun (HUT) ke-21 kabupaten setempat dijadikan sebagai ajang membangun wilayah itu lebih baik kedepannya.
Samsudin Anggiluli, di Teminabuan, Rabu, mengatakan, Kabupaten Sorsel kini berusia 21 tahun, maka perlu adanya dukungan dari masyarakat dan semua pihak untuk membangun kabupaten yang dijuluki 1001 sungai itu.
"Dalam momen bahagia serta bersejarah, masyarakat harus bersyukur dan menjadikan hal itu sebagai inspirasi serta motivasi agar bersama-sama dengan pemerintah membangun masa depan Sorsel yang lebih baik," kata Samsudin.
Ia melanjutkan, sebagai masyarakat Sorsel wajib bersyukur dengan menjadikan hari kelahiran sebagai sebuah inspirasi dan motivasi untuk mengisi kembali setiap detik perjuangan kehidupan daerah ini dengan karya dan prestasi.
"Kita bingkai catatan dalam sejarah hari ini dan ke depan dengan kerja-kerja produktif demi meraih cita-cita dan harapan akan masa depan yang lebih baik. Begitu juga sebagai generasi penerus, mari kita jadikan sejarah sebagai sebuah untaian peristiwa penuh makna dan hikmat," ungkap dia.
Ia menjelaskan, berdasarkan sejarah panjang berdirinya Kabupaten Sorsel tidak terlepas dari sejarah operasi Trikora pembebasan Irian Barat pada saat itu. Hal tersebut menjadi cikal bakal yang mengantar Sorsel sampai pada usia 21 tahun.
"Proses pemekaran kabupaten sempat macet dikarenakan masalah letak ibu kota, namun melalui putusan masyarakat Teminabuan dan Imekko, sebanyak 13 orang diberangkatkan ke Jakarta untuk menemui Presiden Megawati Soekarnoputri pada tahun 2001 guna memperjuangkan letak ibu kota Kabupaten Sorsel di Teminabuan," ungkap Samsudin.
"Berdasarkan surat keputusan Menteri Dalam Negeri nomor 84.26 tahun 2007 tertanggal 22 Agustus 1995, akhirnya Kabupaten Sorong Selatan ditetapkan sebagai kabupaten otonom pada tanggal 11 Desember 2002, berdasarkan undang-undang nomor 26 tahun 2002 dan diresmikan secara lokal pada tanggal 6 Agustus 2003," beber Samsudin.
Memaknai sejarah itu kata Anggiluli, membuka lembaran awal pemerintahan dan pembangunan yang diselenggarakan, dimana pembangunan yang menyentuh dan merangkum semua aspek kehidupan masyarakat.
Oleh karenanya proses serta dinamika pembangunan harus dikawal dengan landasan hukum operasional, menyeluruh dan terpadu dalam bingkai visi dan misi yang jelas.
"Pemerintahan maju masyarakat sejahtera, menjadi titik capaian dan titik tuju dari seluruh rangkaian proses pembangunan sejak kami memulai pemerintahan periode 2021 sampai dengan 2025 mendatang". kata Samsudin.
Samsudin menambahkan, dalam perjalanan pemerintahan dan pembangunan Sorsel sudah mengalami kemajuan, namun masih banyak kondisi dan permasalahan yang terjadi, sehingga berdampak pada dinamika kehidupan masyarakat. Meskipun demikian program pembangunan di semua sektor yang sudah terlaksana maupun yang belum akan tetap berjalan secara berkelanjutan.
"Perlu juga kami sampaikan bahwa dalam perjalanan pemerintahan dan pembangunan, Sorsel sudah banyak mengalami kemajuan, walaupun memang kita juga akui masih banyak kondisi dan permasalahan yang muncul yang secara langsung maupun tidak langsung berpengaruh terhadap kehidupan masyarakat kita di negeri 1001 sungai," ucap Anggiluli.
COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2024
Samsudin Anggiluli, di Teminabuan, Rabu, mengatakan, Kabupaten Sorsel kini berusia 21 tahun, maka perlu adanya dukungan dari masyarakat dan semua pihak untuk membangun kabupaten yang dijuluki 1001 sungai itu.
"Dalam momen bahagia serta bersejarah, masyarakat harus bersyukur dan menjadikan hal itu sebagai inspirasi serta motivasi agar bersama-sama dengan pemerintah membangun masa depan Sorsel yang lebih baik," kata Samsudin.
Ia melanjutkan, sebagai masyarakat Sorsel wajib bersyukur dengan menjadikan hari kelahiran sebagai sebuah inspirasi dan motivasi untuk mengisi kembali setiap detik perjuangan kehidupan daerah ini dengan karya dan prestasi.
"Kita bingkai catatan dalam sejarah hari ini dan ke depan dengan kerja-kerja produktif demi meraih cita-cita dan harapan akan masa depan yang lebih baik. Begitu juga sebagai generasi penerus, mari kita jadikan sejarah sebagai sebuah untaian peristiwa penuh makna dan hikmat," ungkap dia.
Ia menjelaskan, berdasarkan sejarah panjang berdirinya Kabupaten Sorsel tidak terlepas dari sejarah operasi Trikora pembebasan Irian Barat pada saat itu. Hal tersebut menjadi cikal bakal yang mengantar Sorsel sampai pada usia 21 tahun.
"Proses pemekaran kabupaten sempat macet dikarenakan masalah letak ibu kota, namun melalui putusan masyarakat Teminabuan dan Imekko, sebanyak 13 orang diberangkatkan ke Jakarta untuk menemui Presiden Megawati Soekarnoputri pada tahun 2001 guna memperjuangkan letak ibu kota Kabupaten Sorsel di Teminabuan," ungkap Samsudin.
"Berdasarkan surat keputusan Menteri Dalam Negeri nomor 84.26 tahun 2007 tertanggal 22 Agustus 1995, akhirnya Kabupaten Sorong Selatan ditetapkan sebagai kabupaten otonom pada tanggal 11 Desember 2002, berdasarkan undang-undang nomor 26 tahun 2002 dan diresmikan secara lokal pada tanggal 6 Agustus 2003," beber Samsudin.
Memaknai sejarah itu kata Anggiluli, membuka lembaran awal pemerintahan dan pembangunan yang diselenggarakan, dimana pembangunan yang menyentuh dan merangkum semua aspek kehidupan masyarakat.
Oleh karenanya proses serta dinamika pembangunan harus dikawal dengan landasan hukum operasional, menyeluruh dan terpadu dalam bingkai visi dan misi yang jelas.
"Pemerintahan maju masyarakat sejahtera, menjadi titik capaian dan titik tuju dari seluruh rangkaian proses pembangunan sejak kami memulai pemerintahan periode 2021 sampai dengan 2025 mendatang". kata Samsudin.
Samsudin menambahkan, dalam perjalanan pemerintahan dan pembangunan Sorsel sudah mengalami kemajuan, namun masih banyak kondisi dan permasalahan yang terjadi, sehingga berdampak pada dinamika kehidupan masyarakat. Meskipun demikian program pembangunan di semua sektor yang sudah terlaksana maupun yang belum akan tetap berjalan secara berkelanjutan.
"Perlu juga kami sampaikan bahwa dalam perjalanan pemerintahan dan pembangunan, Sorsel sudah banyak mengalami kemajuan, walaupun memang kita juga akui masih banyak kondisi dan permasalahan yang muncul yang secara langsung maupun tidak langsung berpengaruh terhadap kehidupan masyarakat kita di negeri 1001 sungai," ucap Anggiluli.
COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2024