SMA Negeri 2 Kabupaten Sorong (Kabsor), Provinsi Papua Barat Daya, akan membangun 18 ruang belajar untuk menjawab kebutuhan masyarakat yang ingin menyekolahkan anak mereka di sekolah itu.
 
Kepala Sekolah SMAN 2 Kabupaten Sorong, Fice Loppies, di Sorong, Sabtu, menjelaskan penambahan ruang kelas ini bermaksud untuk menjawab kebutuhan siswa yang setiap tahun bertambah, sehingga kebijakan ini perlu dilakukan.
 
"Dalam tahun ini kita bangun 18 ruang belajar, 16 bertingkat dan dua ruangan tidak bertingkat," kata dia.
 
Pembangunan ruang belajar itu dilakukan dengan membongkar gedung belajar yang sudah ada, sehingga otomatis pengalihan proses belajar mengajar pun akan berubah.
 
"Mulai sekarang kita menerapkan belajar pagi dan siang karena memang gedung mau dibongkar sehingga penerapan proses belajar pun akan dilaksanakan pada pagi dan siang," kata dia.
 
Sebanyak enam ruangan belajar akan dibongkar untuk kemudian ditingkatkan menjadi gedung bertingkat.
 
"Kelas 11 dan 12 akan sekolah pagi dan kelas 10 akan sekolah siang," ujar dia.
 
Berkaitan dengan penerapan sekolah pagi dan siang ini, telah dilakukan rapat bersama orang tuang siswa dan disepakati untuk berjalan sambil menunggu waktu penyelesaian bangunan gedung sekolah, barulah sekolah pagi kembali normal seperti biasanya.
 
"Kesepakatan ini diambil supaya ketika gedung dibongkar kemudian sekolah siang diberlakukan orang tua tidak kaget dan bertanya," kata dia.
 
Penerapan sekolah siang ini sudah berlangsung sejak 16 Juli 2024 hingga pembangunan gedung sekolah itu kembali rampung. Sekolah pagi mulai pukul 07.15 WIT hingga 12.25 WIT untuk kelas 11 dan 12. Kemudian dilanjutkan dengan sekolah siang pukul 12.30 WIT hingga 17.40 WIT untuk kelas 10.
 
"Estimasi penyelesaian pembangunan paling lambat enam bulan," cakap dia.*
 

Pewarta: Yuvensius Lasa Banafanu

Editor : Evarianus Supar


COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2024