Perusahaan Umum (Perum) Bulog Kantor Papua dan Papua Barat menyebutkan realisasi penyaluran beras Program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) per 15 Juli 2024 mencapai 52,53 persen atau 10.507 ton dari target 20.000 ton.
 
Manajer Operasional Pelayanan Publik Perum Bulog Papua dan Papua Barat Guido Pereira di Jayapura, Papua, Selasa, mengatakan kini tersisa 9.493 ton di mana untuk rata-rata per hari penyaluran sebanyak 100 ton.
 
"Penyaluran tersebut atas permintaan Mitra Rumah Pangan Kita (RPK) atau ritel modern yang telah direkomendasikan oleh dinas pertanian tanaman pangan dan hortikultura provinsi, kota dan kabupaten se-Tanah Papua," katanya.

Menurut Guido, hingga saat ini pihaknya juga bekerja sama dengan lembaga atau dinas yang membidangi pangan untuk pelaksanaan kegiatan Gerakan Pasar Murah.

"Stok beras untuk kewajiban pelayanan publik atau public service obligation (PSO) di mana sampai akhir 2024 yakni 46.741 ton," ujarnya.

Dia menjelaskan berdasarkan data per 15 Juli stok di dalam gudang yakni 37.591 ton, kemudian akan datang dari Bulog Jawa Timur dan Sulawesi secara bertahap yaitu 5.689 ton dan pihaknya juga rencana mendapat beras impor melalui Pelabuhan Sorong sebanyak 5.000 ton.

"Di samping persediaan beras PSO, Kanwil Papua juga menyediakan beras komersial dengan kualitas premium 749 ton, gula pasir 155 ton, minyak goreng 451 liter dan tepung terigu 64 ton," katanya lagi.

Dia menambahkan dan untuk pemantauan harga pangan khususnya beras di pasaran relatif stabil dengan persediaan stock komoditi yang ada saat ini oleh sebab itu pihaknya himbau kepada masyarakat tidak perlu kuatir akan kelangkaan pangan khususnya beras.

"Bulog menjamin tidak akan kekurangan pangan di wilayah Tanah Papua," ujarnya.
 

Pewarta: Qadri Pratiwi

Editor : Evarianus Supar


COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2024