Manokwari (ANTARA) - Gencarnya penjualan beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) yang dilakukan Perum Bulog Cabang Manokwari membuat harga beras kelas medium di Kabupaten Manokwari, Papua Barat lebih stabil.
"Hingga bulan ini kita sudah menjual beras SPHP sebesar 2.100 ton atau 140 persen dari target tahun ini hanya 1.500 ton. Selama pasar membutuhkan, maka kita akan tetap layani," kata Kepala Perum Bulog Cabang Manokwari Armin Bandjar di Manokwari, Senin.
Langkah awal Bulog Manokwari membanjiri pasar dengan beras SPHP diawali dengan penertiban harga di pasar.
Sebagai beras bersubsidi, maka setiap retail atau toko penjual beras SPHP harus menjual beras dengan harga eceran tertinggi (HET) Rp67.500 per kemasan lima kg.
Semakin banyaknya toko atau retail yang tertib menjual beras SPHP sesuai HET maka harga beras dapat terkontrol dan lebih stabil.
"Dengan semakin banyaknya mitra kita yang menjual SPHP sesuai HET, maka pasar otomatis melakukan fungsi kontrol harga. Retail nakal yang menjual beras SPHP di atas HET otomatis tidak laku," ujarnya.
Strategi lainnya, Bulog Manokwari bekerja sama dengan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Manokwari untuk suplay beras SPHP di Kios Pangan Rakyat (KIPRA).
KIPRA merupakan hasil kolaborasi Pemkab Manokwari, BI Perwakilan Papua Barat dan Perum Bulog Cabang Manokwari.
Melalui KIPRA beras SPHP bahkan dijual di bawah HET yaitu Rp63.000 per kemasan lima kg alhasil Bulog rata-rata menjual 500 kg hingga 1 ton tiap minggunya sejak KIPRA diresmikan pada 19 Agustus 2024.
"Langkah kita membanjiri beras SPHP di pasaran membuat beras saat ini tidak masuk tiga komoditas utama penyumbang inflasi. Penyumbang inflasi dari bahan makanan lain," ujarnya.
Berdasarkan pantauan ANTARA, harga beras medium dari sejumlah ritel-ritel di Manokwari dalam sebulan terakhir tidak mengalami kenaikan berarti. Beras medium kemasan lima kg mempunyai kisaran harga Rp78 ribu hingga Rp90 ribu.
Pedagang beras eceran di Pasar Wosi Dewi Andayani mengatakan, harga beras tidak pernah mengalami kenaikan berarti sejak Lebaran 2024.
Menurutnya, beras kiriman dari luar Manokwari mendominasi penjualan beras baik kelas medium maupun kelas premium.
Bulog Manokwari: Penjualan SPHP picu kestabilan harga beras medium
Senin, 7 Oktober 2024 17:38 WIB