Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Papua Barat, kembali merekrut relawan anti-narkoba untuk memperkuat upaya pencegahan di daerah tersebut.

Kepala Bidang Pencegahan BNN Papua Barat, Indah Perwitasari di Manokwari, Selasa, mengatakan, proses seleksi saat ini sedang berlangsung. Peserta yang lulus akan digembleng selama dua hari sebelum melaksanakan perannya di komunitas masing-masing.

Ia menjelaskan, perekrutan relawan diprioritaskan bagi empat provinsi di wilayah barat dan timur. Selain Papua Barat, di wilayah timur yang juga mendapat jatah perekrutan adalah BNN Provinsi Papua.

"Sementara untuk wilayah barat ada BNN Provinsi Aceh dan Sumatera Utara. Kami diprioritaskan karena berdekatan dengan negara tetangga dan selama ini menjadi pintu masuk jalur peredaran," kata dia lagi.

Pertimbangan lain dalam perekrutan ini, bahwa pengawasan di wilayah perairan masih sangat lemah. Ini dinilai memperlebar pintu masuk peredaran narkoba baik dari wilayah timur maupun barat.

Papua dan Papua Barat, lanjut Indah, mendapat jatah masing-masing 25 orang. Mereka berasal dari berbagai latar belakang yang berbeda.

"Ini terbuka untuk umum, namun persyaratannya adalah masih berusia antara 18 tahun sampai 60 tahun. Ini adalah usia produktif," katanya.

Dia menambahkan, peredaran narkoba rentan terhadap setiap kalangan. Dari kasus yang selama ini ditangani BNN, seluruh pengguna di daerah ini masih berada pada usia produktif.

"Kita harus terus waspada, anak-anak kita, saudara bahkan suami atau istri jangan sampai jadi target operasi pengedar. Kami sudah berupaya memperluas jejaring dengan merekrut relawan, masyarakat pun harus lebih awas terhadap keluarganya," ujarnya lagi.

Pewarta: Toyiban

Editor : Key Tokan A


COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2019