Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika mengimbau masyarakat di Manokwari, Papua Barat agar tetap tenang karena getaran yang dirasakan warga setempat, Senin siang hanya efek dari gampa bumi yang terjadi di wilayah perairan Maluku Barat Daya.

"Kita di Manokwari dan Papua Barat secara umum hanya menerima dampak getaran. Pusat gempa berada di Maluku Barat Daya, bukan di wilayah Papua Barat," kata Kepala BMKG Manokwari, Denny Putiray, Senin.

Ditegaskan, benar bahwa gempa yang terjadi sekitar pukul 12:53 WIT berkekuatan cukup besar yakni 7,7 skala ricther (SR). Namun gempa tidak berpotensi tsunami.

Denny berharap masyarakat mempercayai informasi dari sumber terpercaya, bukan informasi liar yang beredar di media sosial. Ia juga berharap, masyarakat beraktivitas seperti biasa.

"Bisa juga datang ke kantor BMKG kalau mau dapat informasi secara lengkap, kami siap memberikan informasi yang benar sesuai fakta yang terjadi," ujar Denny.

Dia menjelaskan, pusat gempa berada di jarak 245 kilo meter sebelah timur laut Maluku Barat Daya. Gempa ini berada di kedalaman 231 kilo meter.

Menurutnya, hampir seluruh wilayah di Papua Barat mengalami dampak getaran. wilayah di Papua Barat yang paling dekat dengan pusat gempa yakni Kabupaten Kaimana dan Fakfak.

"Kalau Provinsi Papua yang paling dekat Nabire. Bahkan baru saja saya dapat laporan, Merauke pun terasa getaran gempanya," katanya lagi.

Daerah Sumbawa, Nusa Tenggara Barat serta Dili ibu kota Negara Timor Leste pun diperkirakan menerima dampak berupa guncangan dari gempa tersebut.

Menurutnya, gempa yang ini cukup kuat namun tidak berpotensi tsunami karena cukup jauh berada di kedalaman. Getaran sangat kuat diperkirakan terjadi di Kota Saumlaki, Tual dan wilayah-wilayah Maluku Barat Daya lainya.

Pewarta: Toyiban

Editor : Key Tokan A


COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2019