Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sorong Selatan (Sorsel), Papua Barat Daya, tengah berupaya mengendalikan harga sembilan bahan pokok yang merangkak naik menjelang Idul Adha yang berlangsung pada 17 Juni 2024.

Kepala Bidang Perdagangan, Dinas Perdagangan dan Koperasi (Disperindagkop) Sorsel, Yupiter Tugerfai, di Teminabuan, Sabtu, mengatakan terdapat kenaikan sejumlah sembako setelah dilakukan pengecekan dan pemantauan di Pasar Ampera dan Pasar Kajase.

"Harga barang yang mengalami kenaikan diantaranya, bawang merah yang sebelumnya Rp50.000 per kilogram, mengalami kenaikan menjadi Rp60.000 per kilogram," kata Yupiter.

Ia melanjutkan, selain kenaikan harga bawang merah, terjadi juga kenaikan harga pada bawang putih dari Rp50.000 per kilogram menjadi Rp60.000 per kilogram.

"Begitu juga dengan kenaikan beras SPHP yang sebelumnya Rp11.500 per kilogram mengalami kenaikan hingga Rp13.500 per kilogram. Hal yang sama juga terjadi pada rica yang sebelumnya Rp70.000 per kilogram menjadi Rp80.000 per kilogram," jelas Yupiter.

Yupiter melanjutkan, kenaikan harga beras SPHP tersebut disebabkan karena, adanya edaran dari Badan Pangan Nasional Nomor 175 tentang Menjaga Stabilitas Pangan Nasional, sehingga beras tersebut mengalami kenaikan.

"Pemkab terus melakukan pemantauan dan pengawasan semua harga sembako dan melaporkan secara berkala kepada Kementerian Dalam Negeri terkait kenaikan sejumlah bahan pokok," jelas Yupiter.

Ia mengatakan, pihaknya juga tidak menemukan adanya indikasi terjadinya penimbunan sembako di gudang para distributor selama melakukan pengawasan di sejumlah distributor.
 

Pewarta: Paulus Pulo

Editor : Evarianus Supar


COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2024