Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua Tengah segera memperpanjang landasan Bandara Nabire untuk menunjang dan meningkatkan aksesibilitas masyarakat setempat.
“Kami telah melakukan pertemuan dengan Menteri Perhubungan RI Budi Karya Sumadi pada Rabu (15/5) di Jakarta yang membahas pengembangan Bandara Baru Nabire,” kata Penjabat Gubernur Papua Tengah Ribka Haluk dalam siaran pers di Jayapura, Jumat.
Menurut Ribka, pada tahun ini pihaknya memulai pekerjaan pembangunan landasan Bandara Nabire, sehingga pesawat boeing dapat melayani masyarakat di wilayah setempat.
“Selain itu, kami juga melakukan permohonan pinjam pakai aset Bandara Nabire lama kepada Pemerintah Provinsi Papua Tengah, yang dilanjutkan dengan penandatanganan nota kesepahaman (MoU),” ujarnya.
Dia menjelaskan kehadiran pesawat berbadan besar di ibukota Provinsi Papua Tengah menjadi agenda yang diharapkan masyarakat, karena akses penerbangan akan semakin mudah dan dapat dijangkau.
“Dengan perpanjangan landasan bandara baru akan berdampak besar terhadap peningkatan kapasitas penerbangan dan mendukung pertumbuhan ekonomi di Papua Tengah,” katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Papua Tengah Washington Lumban Gaol mengatakan setelah MoU, pihaknya segera memulai pembangunan perpanjangan landasan bandara baru sepanjang 900 meter.
“Dengan begini, ke depan bandara baru memiliki panjang keseluruhan 2.500,” katanya.
Menurut Washington, saat ini panjang landasan bandara masih 1.600 meter dengan ditambah 900 meter, pesawat berbadan besar seperti boeing dipastikan akan bisa mendarat.
“Kami akan bekerja keras agar pembangunan ini bisa berjalan dengan baik dan tepat sasaran, dimana ini merupakan salah satu program yang diwacanakan gubernur untuk mensejahterakan masyarakat,”ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2024