Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua Tengah telah menganggarkan pembangunan rumah susun (rusun) dan rumah khusus (rusus) Aparatur Sipil Negara (ASN) sebesar Rp94,5 miliar.
Penjabat (Pj) Gubernur Papua Tengah Ribka Haluk dalam keterangan di Jayapura, Jumat, mengatakan pembangunan tersebut merupakan kerja sama dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) RI.
"Kami memberikan apresiasi dan terima kasih kepada Kementerian PUPR RI yang telah memberikan dukungan penuh untuk melaksanakan ground breaking pembangunan rusun dan rusus bagi ASN," katanya.
Pihaknya berharap proyek pembangunan ini dapat berjalan dengan baik dan lancar seperti yang telah di rencanakan.
"Semoga proyek pembangunan ini dapat berjalan dengan baik dan lancar sesuai dengan yang diharapkan," ujarnya.
Untuk itu pihaknya juga berharap agar masyarakat mendukung pelaksanaan pembangunan rusun dan rusus ASN tersebut.
Sementara itu Direktur Jenderal Perumahan Kementerian PUPR Iwan Suprijanto mengatakan rusun dan rusus ASN akan dibangun pada dua tempat yakni di Papua Selatan dan Papua Tengah.
"Pembangunan rusun dilakukan secara Multi Years Contract (MYC) 2024 - 2025, dimana nantinya memiliki hunian tipe 36 dan 50 rusus tipe 70," katanya.
Dengan demikian, lanjutnya, rusun dan rusus tersebut dapat menjadi tempat tinggal bagi ASN yang ditugaskan pada dua provinsi baru di Papua tersebut.
"Dengan melakukan peletakan batu pertama. maka ini menjadi tonggak untuk menandai dimulainya pekerjaan, terutama pembangunan perumahan di Daerah Otonomi Baru (DOB)," ujarnya.
Pihaknya berharap proyek pembangunan ini dapat berjalan dengan baik dan lancar seperti yang telah di rencanakan.
"Semoga proyek pembangunan ini dapat berjalan dengan baik dan lancar sesuai dengan yang diharapkan," ujarnya.
Untuk itu pihaknya juga berharap agar masyarakat mendukung pelaksanaan pembangunan rusun dan rusus ASN tersebut.
Sementara itu Direktur Jenderal Perumahan Kementerian PUPR Iwan Suprijanto mengatakan rusun dan rusus ASN akan dibangun pada dua tempat yakni di Papua Selatan dan Papua Tengah.
"Pembangunan rusun dilakukan secara Multi Years Contract (MYC) 2024 - 2025, dimana nantinya memiliki hunian tipe 36 dan 50 rusus tipe 70," katanya.
Dengan demikian, lanjutnya, rusun dan rusus tersebut dapat menjadi tempat tinggal bagi ASN yang ditugaskan pada dua provinsi baru di Papua tersebut.
"Dengan melakukan peletakan batu pertama. maka ini menjadi tonggak untuk menandai dimulainya pekerjaan, terutama pembangunan perumahan di Daerah Otonomi Baru (DOB)," ujarnya.