Wasior (Antara)- Sebanyak 145 Kepala Keluarga dari kalangan warga kurang mampu di Kabupaten Teluk Wondama, Papua Barat, menerima bantuan bahan bangun rumah (BBR) dari pemerintah daerah.
Kepala Dinas Sosial Teluk Wondama Edi Waluyo di Wasior, Minggu, mengatakan, pada program ini setiap KK menerima material berupa 15 lembar seng, 10 lembar tripleks, 5 sak semen serta 4 kilogram paku campuran. Penyaluran BBR sudah dilakukan sejak awal pekan lalu.
Menurutnya, pemberian BBR merupakan upaya pemerintah daerah membantu warga berpenghasilan rendah yang kesulitan membangun rumah yang layak huni.
"Bantuan ini memang bukan untuk bangun satu unit rumah tapi hanya untuk memperbaiki yang rusak atau yang kurang. Kita harap masyarakat memahami itu. Ini semacam rangsangan untuk memacu semangat mereka untuk bisa membangun rumah yang baik,"kata Edi.
Dia mengutarakan, setiap tahun ada ratusan proposal permohonan bantuan BBR yang diajukan warga dari berbagai distrik. Pemerintah tidak bisa menjawab sekaligus karena anggaran terbatas.
"Tahun depan kita pastikan ada lagi karena sebenarnya masih banyak warga kita yang membutuhkan," ujar mantan kepala Distrik Prafi Kabupaten Manokwari ini.
Kepala Seksi Bansos, Pengendalian Bencana Alam dan Bencana Sosial pada Dinas Sosial Octovianus Woria menambahkan, untuk mencegah bantuan tidak salah sasaran, semua proposal yang masuk diverifikasi terlebih dahulu. Selanjutnya nama-nama penerima yang berhak ditetapkan melalui SK bupati.
"Di dalam proposal sudah dilampirkan foto rumah sehingga kita bisa seleksi mana yang berhak mendapat dan mana yang tidak,"katanya menjelaskan.
Ia menyebutkan, pemerintah terus mengawasi pelaksanaan program ini. Hal itu untuk memastikan warga benar-benar memanfaatkan bantuan tersebut.
"Kita akan lakukan monitor sesuai nama yang ada dalam SK supaya jangan sampai dorang jual. Diharapkan mereka pakai untuk melengkapi bagian rumah yang kurang," pungkasnya.(**)
COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2017
Kepala Dinas Sosial Teluk Wondama Edi Waluyo di Wasior, Minggu, mengatakan, pada program ini setiap KK menerima material berupa 15 lembar seng, 10 lembar tripleks, 5 sak semen serta 4 kilogram paku campuran. Penyaluran BBR sudah dilakukan sejak awal pekan lalu.
Menurutnya, pemberian BBR merupakan upaya pemerintah daerah membantu warga berpenghasilan rendah yang kesulitan membangun rumah yang layak huni.
"Bantuan ini memang bukan untuk bangun satu unit rumah tapi hanya untuk memperbaiki yang rusak atau yang kurang. Kita harap masyarakat memahami itu. Ini semacam rangsangan untuk memacu semangat mereka untuk bisa membangun rumah yang baik,"kata Edi.
Dia mengutarakan, setiap tahun ada ratusan proposal permohonan bantuan BBR yang diajukan warga dari berbagai distrik. Pemerintah tidak bisa menjawab sekaligus karena anggaran terbatas.
"Tahun depan kita pastikan ada lagi karena sebenarnya masih banyak warga kita yang membutuhkan," ujar mantan kepala Distrik Prafi Kabupaten Manokwari ini.
Kepala Seksi Bansos, Pengendalian Bencana Alam dan Bencana Sosial pada Dinas Sosial Octovianus Woria menambahkan, untuk mencegah bantuan tidak salah sasaran, semua proposal yang masuk diverifikasi terlebih dahulu. Selanjutnya nama-nama penerima yang berhak ditetapkan melalui SK bupati.
"Di dalam proposal sudah dilampirkan foto rumah sehingga kita bisa seleksi mana yang berhak mendapat dan mana yang tidak,"katanya menjelaskan.
Ia menyebutkan, pemerintah terus mengawasi pelaksanaan program ini. Hal itu untuk memastikan warga benar-benar memanfaatkan bantuan tersebut.
"Kita akan lakukan monitor sesuai nama yang ada dalam SK supaya jangan sampai dorang jual. Diharapkan mereka pakai untuk melengkapi bagian rumah yang kurang," pungkasnya.(**)
COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2017