Bupati Manokwari, Provinsi Papua Barat Hermus Indou meninjau secara langsung luapan Sungai Wariori di Distrik Masni guna merumuskan langkah penanganan banjir.

"Hari ini saya datang bersama Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPDAS) Papua Barat melihat titik-titik rawan yang ditimbulkan akibat meluapnya Sungai Wariori," katanya di Manokwari, Rabu.

Ia mengatakan pemerintah daerah bersama pemangku kepentingan lainnya perlu melakukan perumusan masalah dalam menentukan langkah-langkah penanganan banjir secara menyeluruh.

Sungai Wariori sepanjang 14 km dari hulu sampai hilir harus dapat dikendalikan arusnya sehingga tidak menyebabkan banjir yang terus berdampak pada kawasan pemukiman dan pertanian di sekitarnya.

"Setelah melihat langsung, kita berharap dapat merumuskan langkah-langkah strategis dan membuat program baik bersifat preventif atau darurat maupun yang bersifat permanen untuk mengendalikan Sungai Wariori ini," ujarnya.

Ia mengatakan dalam upaya mengatasi meluapnya aliran Sungai Wariori, perhatian utama pemerintah menyelamatkan kawasan pertanian dan pemukiman di sekitar sungai agar tidak mengalami kerusakan lebih parah.

Kampung Mansaburi menjadi kampung yang paling terdampak dari meluapnya Sungai Wariori. Setidaknya ada 56 kepala keluarga di kampung tersebut yang menjadi korban banjir.

Sebagai langkah awal, Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Manokwari telah menyalurkan bantuan sosial (bansos) pangan berupa 50 sak beras dan telur pada korban banjir di kampung yang terletak 68 km dari pusat kota Manokwari tersebut.

Pewarta: Ali Nur Ichsan

Editor : Evarianus Supar


COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2024