Satuan Pelayanan Bandar Udara Mopah, Merauke, Papua Selatan menggagalkan penyelundupan 190 reptil tujuan Jakarta.
Kepala Karantina Papua Selatan Cahyono dalam keterangan tertulisnya, Sabtu menjelaskan, ke 190 reptil itu gagal diselundupkan dalam dua hari berturut-turut.
Dari laporan yang diterima awalnya Jumat (19/4) petugas berhasil menggagalkan penyelundupan 157 reptil terdiri dari 145 ekor kadal soa payung dan 12 ekor biawak coklat.
157 reptil gagal diselundupkan ke Jakarta setelah petugas Avsec, Muhammad Ridwan yang bertugas di Cargo Bandara Mopah saat mengoperasikan mesin x-ray curiga terhadap paket tujuan Jakarta yang tertulis "herbal" namun setelah dibuka berisi ratusan reptil.
Kemudian Sabtu (20/4), petugas dari Lion Air mendatangi petugas karantina Bandara Mopah karena curiga terhadap isi paket yang setelah dibuka ternyata berisi 33 ekor kadal soa payung yang di kemasannya tertulis "kotak rias".
"Berbagai cara digunakan penyelundup untuk menyelundupkan hewan-hewan dengan mengemasnya kedalam paket dengan diberi keterangan seperti herbal atau lainnya ," jelas Cahyono.
Kepala Karantina Papua Selatan Cahyono menjelaskan biawak coklat dan kadal soa payung merupakan satwa endemik Merauke yang statusnya dilindungi.
"Sangat disayangkan penyelundupan satwa liar masih terjadi sehingga pihaknya mengajak masyarakat untuk menjaga flora dan fauna endemik Merauke agar tetap ada di alam" harap Cahyono.
Diakui, pihaknya berharap agar sinergitas terus dilakukan terjaga sehingga upaya penyelundupan dapat digagalkan.
"Petugas di bandara harus lebih cermat dan teliti sehingga bila curiga terhadap paket yang hendak dikirim maka petugas dapat membukannya untuk memastikan isinya," harap Cahyono.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Karantina gagalkan penyelundupan 190 reptil dari Bandara Mopah Merauke
COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2024
Kepala Karantina Papua Selatan Cahyono dalam keterangan tertulisnya, Sabtu menjelaskan, ke 190 reptil itu gagal diselundupkan dalam dua hari berturut-turut.
Dari laporan yang diterima awalnya Jumat (19/4) petugas berhasil menggagalkan penyelundupan 157 reptil terdiri dari 145 ekor kadal soa payung dan 12 ekor biawak coklat.
157 reptil gagal diselundupkan ke Jakarta setelah petugas Avsec, Muhammad Ridwan yang bertugas di Cargo Bandara Mopah saat mengoperasikan mesin x-ray curiga terhadap paket tujuan Jakarta yang tertulis "herbal" namun setelah dibuka berisi ratusan reptil.
Kemudian Sabtu (20/4), petugas dari Lion Air mendatangi petugas karantina Bandara Mopah karena curiga terhadap isi paket yang setelah dibuka ternyata berisi 33 ekor kadal soa payung yang di kemasannya tertulis "kotak rias".
"Berbagai cara digunakan penyelundup untuk menyelundupkan hewan-hewan dengan mengemasnya kedalam paket dengan diberi keterangan seperti herbal atau lainnya ," jelas Cahyono.
Kepala Karantina Papua Selatan Cahyono menjelaskan biawak coklat dan kadal soa payung merupakan satwa endemik Merauke yang statusnya dilindungi.
"Sangat disayangkan penyelundupan satwa liar masih terjadi sehingga pihaknya mengajak masyarakat untuk menjaga flora dan fauna endemik Merauke agar tetap ada di alam" harap Cahyono.
Diakui, pihaknya berharap agar sinergitas terus dilakukan terjaga sehingga upaya penyelundupan dapat digagalkan.
"Petugas di bandara harus lebih cermat dan teliti sehingga bila curiga terhadap paket yang hendak dikirim maka petugas dapat membukannya untuk memastikan isinya," harap Cahyono.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Karantina gagalkan penyelundupan 190 reptil dari Bandara Mopah Merauke
COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2024