Bupati Teluk Wondama Hendrik Syake Mambor menyebut Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di kabupaten tersebut mengalami peningkatan, dari 60,87 menjadi 61,67 pada 2023.

Hal tersebu, katanya, mencerminkan program pembangunan manusia yang telah dilaksanakan berdampak positif terhadap kesejahteraan masyarakat di kabupaten berjuluk Tanah Peradaban Orang Papua.

"Berdasarkan data BPS, tren pembangunan manusia terus meningkat dari tahun 2019 sampai 2023. Artinya, setiap tahun ada perubahan," kata Mambor saat pidato pengantar LKPJ tahun 2023 dalam rapat paripurna bersama DPRD Teluk Wondama di Rasiei, Selasa.

Sekalipun terus meningkat, Mambor mengakui bahwa IPM Kabupaten Teluk Wondama menempati urutan ketiga terendah dari tujuh provinsi se-Papua Barat dan masih berada di bawah IPM provinsi setempat, yaitu 67,47.

Oleh karena itu, pemerintah daerah berupaya maksimal mengevaluasi ketepatan pelaksanaan program pada seluruh sektor terutama pendidikan, kesehatan, dan perekonomian guna mencapai kesejahteraan masyarakat.

“Status pembangunan manusia di Teluk Wondama sudah masuk dalam kelompok atau klasifikasi sedang," ujar Hendrik Mambor.

Anggota DPRD Kabupaten Teluk Wondama Remran Sinadia menilai bahwa capaian kinerja makro Pemerintah Kabupaten Teluk Wondama selama tahun 2023, cukup berhasil, sehingga mampu meningkatkan status IPM dibanding lima tahun terakhir.

Kenaikan IPM, kata dia, membuktikan bahwa kualitas atau derajat hidup masyarakat Kabupaten Teluk Wondama yang menyangkut aspek pendidikan, kesehatan dan ekonomi terus mengalami perbaikan secara berkala.

Namun demikian, DPRD mengingatkan agar pemerintah kabupaten secepatnya mengatasi masalah ketimpangan yang terjadi di daerah perkotaan, seperti Distrik Wasior, Wandiboi, dan Rasiei, serta kawasan pesisir.

“DPRD menilai perlu dirumuskan strategi baru untuk mendorong percepatan kemajuan di daerah pesisir dengan memaksimalkan potensi sumber daya alam masing-masing," ujar Remran.

Pewarta: Zack Tonu Bala

Editor : Evarianus Supar


COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2024