Badan SAR Nasional (Basarnas) Manokwari berupaya meningkatkan status Pos Unit Siaga SAR di Teluk Wondama, Provinsi Papua Barat menjadi Pos SAR.
Kepala Basarnas Manokwari I Wayan Suyatna di Manokwari, Sabtu, mengatakan Teluk Wondama adalah salah satu kabupaten yang mempunyai tingkat kerawanan bencana yang tinggi.
"Untuk daerah yang punya tingkat kerawanan bencana tinggi tentu butuh personel dan sarana prasarana dengan status Pos SAR," katanya.
Ia mengatakan untuk meningkatkan status tersebut, pihaknya telah bertemu dengan pihak Pemkab Teluk Wondama pada 28 Maret 2024. Pada pertemuan tersebut pemerintah menyatakan siap mendukung.
Ia menjelaskan salah satu syarat meningkatkan status dari Pos Unit Siaga menjadi Pos SAR adalah personil SAR sudah harus memiliki kantor sendiri.
Menurutnya, saat ini di Teluk Wondama personel SAR yang bertugas hanya tujuh orang dan mereka menggunakan bangunan pinjam pakai sementara untuk Unit Siaga SAR.
"Jika masih berstatus Pos Unit Siaga, personel sewaktu-waktu bisa ditarik atau dibubarkan. Tapi, jika sudah berstatus Pos SAR, personel akan menetap di Teluk Wondama, sudah paten," katanya.
Ia mengatakan jika sudah beralih menjadi Pos SAR, personel SAR akan mengelola anggaran operasional sendiri dan bisa dipersiapkan menjadi Kantor SAR.
Ia menambahkan untuk dapat mendukung personel SAR jika terjadi bencana, Basarnas bersinergi dengan Pemkab Manokwari dengan melatih potensi SAR. Beberapa dinas yang menjadi potensi SAR adalah Satpol PP, BPBD dan Dinas Sosial.
Wakil Bupati Teluk Wondama Andarias Kayukatui mengatakan penyediaan lahan dan bangunan tersebut sebagai sarana penunjang agar status Pos Unit Siaga SAR dapat meningkat menjadi Pos SAR.
"Kami siap mendukung SAR, baik personel maupun sarana dan prasarana penunjang agar tugas-tugas kemanusiaan di Teluk Wondama berjalan dengan baik," kata Andarias.
Ia mengatakan Pemkab Teluk Wondama tahun ini telah menyiapkan lahan dan bangunan di Kampung Iriati, Distrik (kecamatan) Wasior.
COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2024
Kepala Basarnas Manokwari I Wayan Suyatna di Manokwari, Sabtu, mengatakan Teluk Wondama adalah salah satu kabupaten yang mempunyai tingkat kerawanan bencana yang tinggi.
"Untuk daerah yang punya tingkat kerawanan bencana tinggi tentu butuh personel dan sarana prasarana dengan status Pos SAR," katanya.
Ia mengatakan untuk meningkatkan status tersebut, pihaknya telah bertemu dengan pihak Pemkab Teluk Wondama pada 28 Maret 2024. Pada pertemuan tersebut pemerintah menyatakan siap mendukung.
Ia menjelaskan salah satu syarat meningkatkan status dari Pos Unit Siaga menjadi Pos SAR adalah personil SAR sudah harus memiliki kantor sendiri.
Menurutnya, saat ini di Teluk Wondama personel SAR yang bertugas hanya tujuh orang dan mereka menggunakan bangunan pinjam pakai sementara untuk Unit Siaga SAR.
"Jika masih berstatus Pos Unit Siaga, personel sewaktu-waktu bisa ditarik atau dibubarkan. Tapi, jika sudah berstatus Pos SAR, personel akan menetap di Teluk Wondama, sudah paten," katanya.
Ia mengatakan jika sudah beralih menjadi Pos SAR, personel SAR akan mengelola anggaran operasional sendiri dan bisa dipersiapkan menjadi Kantor SAR.
Ia menambahkan untuk dapat mendukung personel SAR jika terjadi bencana, Basarnas bersinergi dengan Pemkab Manokwari dengan melatih potensi SAR. Beberapa dinas yang menjadi potensi SAR adalah Satpol PP, BPBD dan Dinas Sosial.
Wakil Bupati Teluk Wondama Andarias Kayukatui mengatakan penyediaan lahan dan bangunan tersebut sebagai sarana penunjang agar status Pos Unit Siaga SAR dapat meningkat menjadi Pos SAR.
"Kami siap mendukung SAR, baik personel maupun sarana dan prasarana penunjang agar tugas-tugas kemanusiaan di Teluk Wondama berjalan dengan baik," kata Andarias.
Ia mengatakan Pemkab Teluk Wondama tahun ini telah menyiapkan lahan dan bangunan di Kampung Iriati, Distrik (kecamatan) Wasior.
COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2024