Pemerintah Kabupaten Manokwari, Provinsi Papua Barat tahun ini fokus memperbaiki talud (dinding penahan tanah) di dua lokasi untuk penanganan dan pencegahan banjir saat musim penghujan.

Bupati Manokwari Hermus Indou di Manokwari, Selasa, mengatakan tahun ini pemerintah akan meningkatkan kapasitas talud di Distrik (kecamatan) Manokwari Barat yaitu depan Kantor Lurah Wosi dan area Maduraja.

"Dua titik tersebut yang coba kita tingkatkan kembali kapasitas talud yang sudah dibangun," katanya.

Ia menjelaskan, Pemkab Manokwari telah secara berkala melakukan penanganan banjir di sungai-sungai yang melintas di wilayah perkotaan seperti Sungai Wosi.

Ia menjelaskan, karena banjir sudah semakin jarang terjadi, sebenarnya Pemkab Manokwari tidak lagi memprogramkan penanganan banjir pada tahun ini. Anggaran difokuskan pada sejumlah program strategis untuk kemajuan Manokwari sebagai ibukota Provinsi Papua Barat.

Namun, akibat hujan yang sangat deras mengguyur kawasan kota Manokwari pada Senin (18/3) malam, sejumlah kawasan di area kota kembali mengalami kebanjiran.

"Dengan kejadian banjir tadi malam menjadi perhatian pemerintah untuk mencoba melakukan lagi penanganan banjir terutama di daerah yang rendah," ujarnya.

Ia mengatakan, untuk mencegah banjir di wilayah perkotaan, tidak ada pilihan lain untuk memperbaiki drainase secara menyeluruh.

Menurutnya, drainase di wilayah perkotaan Manokwari masih memiliki kapasitas kecil dan belum ada drainase induk yang besar untuk mengalirkan air.

Akibatnya, ketika curah hujan tinggi daya tampung drainase tidak bisa kuat menampung debit air yang cukup besar.

"Di jalan protokol dari Jalan Esau Sesa sampai Maruni, kapasitas drainase masih kecil seperti drainase untuk jalan lingkungan. Kita berharap pemerintah provinsi bisa bersama-sama memperhatikan hal perencanaan kota ini," ujarnya.

Kepala BMKG Manokwari Daniel Tandi mengungkapkan, curah hujan di Manokwari pada Senin (18/3) tergolong hujan lebat dan sangat lebat.

Dari dua alat pengukur hujan di Bandara Rendani, dan Universitas Papua (Unipa) tercatat curah hujan pada Senin malam mencapai 66,3 mm dan 164 mm sehingga dapat berdampak banjir.

"Curah hujan 50-100 mm per hari kategori hujan lebat dan di atas 100 mm per hari kategori hujan sangat lebat," katanya.

Ia menjelaskan, curah hujan di Manokwari bisa berbeda-beda di beberapa wilayah karena faktor lokal cuaca lebih dominan. Faktor lokal cuaca dipengaruhi kondisi geografis seperti daerah pinggir laut dan daerah perbukitan.

Pewarta: Ali Nur Ichsan

Editor : Evarianus Supar


COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2024