Manokwari, (Antara)-Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Manokwari, Papua Barat, menggelar acara doa bersama untuk tokoh pendiri HMI Lafran Pane.

Ketua Umum HMI Cabang Manokwari Saleh Safua di Manokwari, Kamis, mengatakan, Lafran Pane merupakan sosok panting terhadap gerakan mahasiswa Islam.

"Kita yang berada di wilayah Indonesia bagian Timur, turut menikmati jerih payah dan perjuangan kakanda Lafran Pane," kata dia.

Menurutnya, kehadiran HMI disetiap wilayah cukup memberi warna dalam dinamika gerakan dan pembangunan. HMI dinilai berhasil melahirkan generasi pakar di berbagai bidang, termasuk di wilayah Papua.

"Bukan hanya kita di Manokwari, di daerah lain acara seperti ini juga dilaksanakan. Ini instruksi Pengurus besar HMI," katanya,seraya menambahkan soa bersama dihadiri, kader dan alumni HMI di daerah tersebut.

Tahun ini, empat tokoh mendapat penghargaan dianugerahi gelar pahlawan nasional oleh pemerintah melalui Keputusan Presiden RI Nomor 115/TK/TAHUN 2017 tanggal 6 November 2017 tentang Penganugerahan Gelar Pahlawan Nasional.

Secara resmi Presiden Joko Widodo menganugerahi gelar pahlawan nasional kepada TGKH Muhammad Zainuddin Abdul Madjid dari Nusa Tenggara Barat (NTB), Laksamana Malahayati dari Provinsi Aceh, Sultan Mahmud Riayat Syah dari Kepulauan Riau, dan Lafran Pane dari Daerah Istimewa Yogyakarta.

Lafran Pane merupakan satu-satunya dari empat tokoh yang digelari pahlawan nasional yang berjuang di awal masa kemerdekaan. Ia menjadi salah satu tokoh utama yang menentang pergantian ideologi negara dari Pancasila menjadi komunisme.

Lafran Pane lahir di Sipirok, Sumatera Utara, 5 Februari 1922. Ia dikenal sebagai tokoh pergerakan pemuda dan memprakarsai pembentukan Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) pada 5 Februari 1947.

Lafran adalah seorang mahasiswa tingkat I Fakultas Hukum Sekolah Tinggi Islam (STI) bersama 14 orang mahasiswa Sekolah Tinggi Islam menggagas dibentuknya organisasi mahasiswa bernapaskan Islam.

Dalam perjalanannya, HMI secara konsisten menolak gagasan Negara Islam yang digagas oleh Maridjan Kartosoewiryo pendiri gerakan Darul Islam.

Lahir dari keluarga sastrawan dan seniman, Lafran Pane mendapatkan pendidikan agama dari bangku sekolah. Pemikirannya tentang Islam tidak lepas dari situasi kebangsaan saat itu yang mendorong lahirnya HMI.

Pemikirannya tentang pembaruan Islam di mana tugas umat Islam adalah mengajak umat manusia kepada kebaikan dan juga menciptakan masyarakat adil makmur baik secara material dan spiritual.(*)

Pewarta: Toyiban

Editor :


COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2017