Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Mimika, Provinsi Papua Tengah meminta para orang tua di wilayah itu mengantarkan anak-anak mereka ke posyandu maupun puskesmas guna mendapat imunisasi polio.
Kepala Dinkes Kabupaten Mimika Reynold Rizal Ubra di Timika, Sabtu, mengatakan saat ini beredar informasi terkait dengan kasus polio di daerah tersebut yang menyebabkan satu orang meninggal dunia.
"Untuk saat ini kasus polio di Kabupaten Mimika masih dalam proses pemeriksaan laboratorium guna memastikan kasus tersebut," katanya.
Beberapa waktu lalu, pihaknya menemukan satu kasus lumpuh layu (polio) pada anak usia 11 tahun, sedangkan hingga saat ini pihaknya masih belum dapat menyebut sebagai kasus luar biasa (KLB).
"Saat ini kasus yang kami temukan hanya satu saja, sehingga belum dapat dikatakan sebagai KLB, kami sedang melakukan pemeriksaan lanjutan terkait ini," ujarnya.
Sebagai langkah pencegahan, Dinkes Mimika bersama Dinkes Papua Tengah dan Kemenkes melakukan penyelidikan epidemiologi pada 200 rumah tangga.
"Kami melakukan penyelidikan epidemiologi guna mengamati lingkungan dari 200 rumah tangga serta mengumpulkan faces anak kurang dari lima tahun," katanya.
Dia mengatakan untuk memastikan kasus polio menjadi KLB tentu membutuhkan penyelidikan lanjutan yang didukung oleh hasil yang akurat.
"Sebelumnya kami telah mengambil sampel dan saat ini masih menunggu hasilnya, sebagai langkah pencegahan yakni dengan memberikan imunisasi polio pada anak," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2024
Kepala Dinkes Kabupaten Mimika Reynold Rizal Ubra di Timika, Sabtu, mengatakan saat ini beredar informasi terkait dengan kasus polio di daerah tersebut yang menyebabkan satu orang meninggal dunia.
"Untuk saat ini kasus polio di Kabupaten Mimika masih dalam proses pemeriksaan laboratorium guna memastikan kasus tersebut," katanya.
Beberapa waktu lalu, pihaknya menemukan satu kasus lumpuh layu (polio) pada anak usia 11 tahun, sedangkan hingga saat ini pihaknya masih belum dapat menyebut sebagai kasus luar biasa (KLB).
"Saat ini kasus yang kami temukan hanya satu saja, sehingga belum dapat dikatakan sebagai KLB, kami sedang melakukan pemeriksaan lanjutan terkait ini," ujarnya.
Sebagai langkah pencegahan, Dinkes Mimika bersama Dinkes Papua Tengah dan Kemenkes melakukan penyelidikan epidemiologi pada 200 rumah tangga.
"Kami melakukan penyelidikan epidemiologi guna mengamati lingkungan dari 200 rumah tangga serta mengumpulkan faces anak kurang dari lima tahun," katanya.
Dia mengatakan untuk memastikan kasus polio menjadi KLB tentu membutuhkan penyelidikan lanjutan yang didukung oleh hasil yang akurat.
"Sebelumnya kami telah mengambil sampel dan saat ini masih menunggu hasilnya, sebagai langkah pencegahan yakni dengan memberikan imunisasi polio pada anak," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2024