Kepolisian Daerah Papua Barat dan jajaran terkait akan melakukan pengamanan ekstra pada sejumlah tempat pemungutan suara (TPS) rawan di Kabupaten Teluk Wondama pada pelaksanaan pemungutan suara Pemilu 2024, 14 Februari mendatang.
"Beberapa titik TPS masuk kategori cukup rawan, maka jajaran Polres Teluk Wondama harus mewaspadai. Antisipasi semaksimal mungkin," kata Wakil Kepala Kepolisian Daerah Papua Barat Brigadir Jenderal Alfred Papare di Manokwari, Minggu.
Menurut dia, hasil pemetaan tingkat kerawanan 142 TPS yang tersebar pada 13 distrik atau kecamatan di Teluk Wondama, menjadi perhatian serius bagi TNI/Polri dan pemerintah daerah setempat.
Oleh sebabnya, pola pendekatan komunikasi dengan tokoh adat, tokoh agama dan tokoh masyarakat harus ditingkatkan agar dapat mengoptimalkan upaya pencegahan gangguan kamtibmas menjelang pemilu.
"Rangkul semua para tokoh supaya bisa mengetahui hal-hal bersifat prinsip. Hal ini bermaksud agar pengambilan tindakan lebih tepat dan terarah," ujar Alfred Papare.
Dia mengingatkan agar personel Polri yang terlibat dalam pengamanan Pemilu 2024 di Teluk Wondama, mengoptimalkan pola pendeteksian dini terhadap semua potensi gangguan kamtibmas.
Meski demikian, kepolisian harus memprioritaskan tindakan preemtif dan preventif demi mewujudkan pesta demokrasi yang aman, tertib, dan damai sesuai ekspektasi masyarakat.
"Anggota yang bertugas harus mengetahui secara detail lokasi tugas masing-masing. Selalu berhati-hati, dan jangan lakukan pelanggaran dalam bentuk apapun," pesan Wakapolda.
Kepala Polres Teluk Wondama Ajun Komisaris Besar Polisi Hari Sutanto menerangkan bahwa 142 TPS tersebar di Distrik Wasior 54 TPS, Distrik Wondiboy 10 TPS, Distrik Rasiei 15 TPS, Distrik Kuri Wamesa 7 TPS, dan Distrik Teluk Duairi 8 TPS.
Selanjutnya, Distrik Roon 9 TPS, Distrik Roswar 4 TPS, Distrik Windesi 6 TPS, Distrik Nikiwar 6 TPS, Distrik Soug Jaya 5 TPS, Distrik Rumberpon 7 TPS, Distrik Naikere 7 TPS, dan Distrik Wamesa 4 TPS.
"Ada 134 TPS masuk kategori rawan, dan delapan TPS sangat rawan. TPS sangat rawan tersebar di Distrik Naikere 6 TPS, dan Distrik Kuri Wamesa 2 TPS," jelas Hari Sutanto.
Dia mengungkapkan bahwa secara geografis Distrik Naikere masih sulit dijangkau, dan berbatasan langsung dengan Kabupaten Kaimana serta Kabupaten Nabire, Provinsi Papua Tengah.
Terdapat beberapa kampung di Naikere sampai saat ini merupakan daerah terisolasi yang hanya bisa dijangkau menggunakan helikopter atau dengan berjalan kaki selama berhari-hari.
"Selain itu, kawasan Distrik Naikere rawan karena menjadi daerah perlintasan kelompok kriminal bersenjata (KKB)," terang Hari.
COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2024
"Beberapa titik TPS masuk kategori cukup rawan, maka jajaran Polres Teluk Wondama harus mewaspadai. Antisipasi semaksimal mungkin," kata Wakil Kepala Kepolisian Daerah Papua Barat Brigadir Jenderal Alfred Papare di Manokwari, Minggu.
Menurut dia, hasil pemetaan tingkat kerawanan 142 TPS yang tersebar pada 13 distrik atau kecamatan di Teluk Wondama, menjadi perhatian serius bagi TNI/Polri dan pemerintah daerah setempat.
Oleh sebabnya, pola pendekatan komunikasi dengan tokoh adat, tokoh agama dan tokoh masyarakat harus ditingkatkan agar dapat mengoptimalkan upaya pencegahan gangguan kamtibmas menjelang pemilu.
"Rangkul semua para tokoh supaya bisa mengetahui hal-hal bersifat prinsip. Hal ini bermaksud agar pengambilan tindakan lebih tepat dan terarah," ujar Alfred Papare.
Dia mengingatkan agar personel Polri yang terlibat dalam pengamanan Pemilu 2024 di Teluk Wondama, mengoptimalkan pola pendeteksian dini terhadap semua potensi gangguan kamtibmas.
Meski demikian, kepolisian harus memprioritaskan tindakan preemtif dan preventif demi mewujudkan pesta demokrasi yang aman, tertib, dan damai sesuai ekspektasi masyarakat.
"Anggota yang bertugas harus mengetahui secara detail lokasi tugas masing-masing. Selalu berhati-hati, dan jangan lakukan pelanggaran dalam bentuk apapun," pesan Wakapolda.
Kepala Polres Teluk Wondama Ajun Komisaris Besar Polisi Hari Sutanto menerangkan bahwa 142 TPS tersebar di Distrik Wasior 54 TPS, Distrik Wondiboy 10 TPS, Distrik Rasiei 15 TPS, Distrik Kuri Wamesa 7 TPS, dan Distrik Teluk Duairi 8 TPS.
Selanjutnya, Distrik Roon 9 TPS, Distrik Roswar 4 TPS, Distrik Windesi 6 TPS, Distrik Nikiwar 6 TPS, Distrik Soug Jaya 5 TPS, Distrik Rumberpon 7 TPS, Distrik Naikere 7 TPS, dan Distrik Wamesa 4 TPS.
"Ada 134 TPS masuk kategori rawan, dan delapan TPS sangat rawan. TPS sangat rawan tersebar di Distrik Naikere 6 TPS, dan Distrik Kuri Wamesa 2 TPS," jelas Hari Sutanto.
Dia mengungkapkan bahwa secara geografis Distrik Naikere masih sulit dijangkau, dan berbatasan langsung dengan Kabupaten Kaimana serta Kabupaten Nabire, Provinsi Papua Tengah.
Terdapat beberapa kampung di Naikere sampai saat ini merupakan daerah terisolasi yang hanya bisa dijangkau menggunakan helikopter atau dengan berjalan kaki selama berhari-hari.
"Selain itu, kawasan Distrik Naikere rawan karena menjadi daerah perlintasan kelompok kriminal bersenjata (KKB)," terang Hari.
COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2024