Perwakilan Kementerian Keuangan Provinsi Maluku Utara (Malut) menilai pengembangan sektor perikanan tangkap di provinsi itu akan meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat setempat.

"Oleh sebab itu untuk meningkatkan perekonomian Maluku Utara perlu diperkuat investasi dalam sektor perikanan tangkap," kata Kepala Perwakilan Kementerian Keuangan Provinsi Maluku Utara  Achmad Syaiful Mujab di Ternate, Selasa.

Ia menilai salah satunya dengan meningkatkan alokasi dana APBN dan APBD kepada sektor ini dalam rangka pengembangan perikanan tangkap.

"Perairan Maluku Utara  dikenal luas sebagai penghasil komoditas perikanan bernilai ekonomi tinggi yang menjadi andalan Indonesia untuk ekspor, mulai dari tuna, cakalang, dan tongkol," kata dia.

Menurut dia  dengan wilayah yang berbatasan langsung dengan Filipina dan Samudera Pasifik menjadikan  berlimpahnya segala jenis ikan dan keberagaman hayati laut.

Namun pada sisi lain  minimnya pengawasan pada sektor perikanan tangkap hingga terbatasnya fasilitas melaut menjadi tantangan yang harus diatasi.

Oleh karena itu, kata Achmad, perlu  upaya  seluruh pihak, mulai dari  hilirisasi/industrialisasi sektor perikanan, peningkatan kualitas infrastruktur dan akses pasar, hingga dukungan bagi para nelayan agar dapat mengakses pasar internasional atau ekspor. 

Sebelumnya  Balai Karantina Hewan Ikan dan Tumbuhan (BKHIT) Malut mencatat, ekspor Komoditas perikanan Malut 2023 menunjukkan trend peningkatan yang positif dibandingkan periode yang sama 2022.

Kepala BKHIT Malut, Willy Indra Yunan menjelaskan  peningkatan dari sisi volume komoditas perikanan yang di ekspor dari Maluku Utara  telah meningkatkan nilai ekspor produk perikanan.

Pihaknya mencatat  volume ekspor produk perikanan nonhidup, segar, beku kering naik  83,07 persen  jika dibandingkan dengan  2022, 

Pada 2023  tercatat sebanyak 971 ton ikan non hidup dilalulintaskan keluar Maluku Utara. Sedangkan untuk komoditas ikan  hidup meningkat 21,12 persen  dibandingkan  2022, yang  berjumlah 49.950 ekor dan pada 2022 hanya 36.285 ekor.

Nilai ekspor komoditas ikan pada  2023 mencapai  Rp133 miliar meningkat sebesar 75,38 persen  jika dibandingkan   2022 yang hanya  Rp76 miliar.
 

Pewarta: Abdul Fatah

Editor : Evarianus Supar


COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2024