Pemerintah Provinsi Papua Barat Daya (Pemprov PBD) akan menjadikan Bandara Domine Eduard Osok (DEO) Sorong sebagai representasi wisata di provinsi ke-38 itu lewat desain menarik seluruh potensi wisata, budaya dan komoditas sebagai bagian dari penghadiran ciri khas di wilayah ini.

Kepala Dinas Pariwisata Provinsi PBD Yusdi Lamatenggo, di Sorong, Selasa, menjelaskan ke depan pemerintah provinsi akan menjadikan Bandara DEO Sorong sebagai bandara wisata di Papua Barat Daya sebagai bagian penting untuk menghadirkan ciri khas dari provinsi ini.

"Sehingga ketika orang datang dan masuk ke Bandara DEO itu mengantar orang untuk melihat nuansa wisata, budaya dan komoditas sebagai ciri khas dari Papua Barat Daya," katanya pula.

Dia mengakui upaya dari pihak manajemen Bandara DEO di dalam gedung bandara itu sudah cukup bagus dan menarik, tinggal nanti Pemprov PBD mempercantik dengan berbagai desain menarik terkait nuansa pariwisata itu.

"Supaya ketika masuk ke Bandara DEO nuansa wisatanya luar biasanya sekali," ujarnya.

Selain itu, kata dia lagi, manajemen Bandara DEO pun telah menyiapkan ruang-ruang UMKM supaya produk UMKM di PBD pun bisa dikenal dan diekspose di Bandara DEO.

"Ini luar biasa dukungan Bandara DEO untuk mendukung pariwisata dan pemberdayaan UMKM," katanya lagi.

Ke depan pun direncanakan pemerintah akan membuat satu ruang informasi untuk membantu turis mendapatkan informasi berbagai hal mengenai potensi wisata mulai dari titik bandara.

"Jadi kami berharap memang salah satu stakeholder utama di pariwisata, Bandara DEO menjadi satu titik poin penting untuk bisa mengembangkan potensi wisata ini ke depan," ujarnya pula.


Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Pemprov PBD jadikan Bandara DEO sebagai representasi wisata di Sorong

Pewarta: Yuvensius Lasa Banafanu

Editor : Evarianus Supar


COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2024