Korban meninggal akibat kecelakaan lalu lintas (laka lantas) di Kabupaten Manokwari, Papua Barat tahun ini tercatat 50 orang, menurun 22 persen dibanding tahun 2022 yang mencapai 64 orang.
Kapolresta Manokwari Kombes Pol Rivadin Benny Simangunsong di Manokwari, Minggu, menyebutkan bahwa secara keseluruhan jumlah laka lantas di Manokwari sepanjang 2023 mencapai 288 laporan. Angka itu naik 25 kasus dari tahun 2022 yaitu sebanyak 262 laporan laka lantas.
"Kasus kecelakaan murni sebanyak 159 kasus, kecelakaan tidak murni sebanyak 68 kasus, dan kasus tabrak lari sebanyak 61 kasus," jelas Kombes Simangungsong.
Selanjutnya jumlah korban luka berat akibat laka lantas tercatat sebanyak 175 kasus, korban luka ringan sebanyak 261 orang.
Berbagai kasus laka lantas tersebut menimbulkan kerugian material mencapai Rp1,53 miliar. Jumlah kerugian material tersebut menurun Rp300 juta dibanding tahun 2022 yang mencapai Rp1,87 miliar.
Kapolresta Manokwari membeberkan bahwa jumlah korban meninggal akibat laka lantas di Manokwari jika dirata-ratakan per bulannya sebanyak 4 orang.
"Rata-rata mereka (korban laka lantas) masih usia produktif," ujarnya.
Penanganan kasus laka lantas yang tinggi di Manokwari, katanya, tidak bisa sepenuhnya hanya menjadi tanggung jawab pihak kepolisian, namun membutuhkan keterlibatan semua pihak secara lintas sektoral.
"Diharapkan pemerintah daerah juga ikut terlibat melalui sejumlah tindakan, seperti penyiapan infrastruktur jalan yang layak, penerangan jalan dan rambu lalu lintas. Itu harus kita evaluasi,” harap Kombes Simangungsong.
Ia juga berharap Pemda mengajak serta tokoh masyarakat dan orang tua untuk terus memberikan sosialisasi tata tertib berkendaraan kepada para pelajar setempat.
"Kalau mau pakai kendaraan ya gunakanlah (peralatan keamanan) sesuai ketentuan, seperti helm," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2023