Kepolisian Daerah Papua Barat menwaspadai aksi calo pada perekrutan anggota Polri tahun 2019 di daerah tersebut.

"Ada oknum penembak di atas kuda, hati-hati. Saya imbau para orang tua jangan percaya," kata Kapolda Papua Barat Brigjen Pol Rudolf A Rodja kepada wartawan di Manokwari, Kamis.

Ia mengingatkan para orang tua calon peserta seleksi penerimaan calon anggota Polri terpadu, Akpol, bintara dan tamtama tidak merespon jika dihubungi siapapun yang mengaku siap membantu kelulusan dengan meminta imbalan uang.

"Mereka coba-coba mengambil keuntungan dengan memanfaatkan situasi. Saya harap, jangan direspon atau lebih bagus laporkan ke Polda biar kami proses," kata Rodja.

Dia menegaskan, pada perekrutan ini Polri tidak memungut biaya apa pun. Para orang tua maupun peserta diimbau tidak tergiur dengan janji kelulusan dari oknum yang menjalankan aksinya.

Rudolf pun menekankan, para peserta mempersiapkan diri masing-masing, pada aspek kesehatan dan kemampuan lain yang menjadi syarat anggota Polri.

Kepala Biro Sumber Daya Manusia (SDM) Polda Papua Barat Kombes Pol Albertus Bambang Indrata, pada wawancara sebelumnya mengungkapkan, aksi oknum "penembak di atas kuda" terjadi pada perekrutan anggota Polri tahun 2018.

Saat tahapan seleksi, ada oknum yang tidak diketahui identitasnya menghubungi orang tua peserta. Pelaku meminta sejumlah uang untuk membantu kelulusan calon siswa Polri pada seleksi tersebut.

"Banyak orang tua yang mendapat telepon dari seseorang mengaku kapolda, karo SDM dan lain-lain. Menjanjikan bisa meluluskan tetapi dengan membayar sejumlah uang. Sayar minta jangan percaya, itu modus penipuan," kata dia.***2***
 

Pewarta: Toyiban

Editor : Key Tokan A


COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2019