Pemerintah Kabupaten Sorong Selatan di Provins Papua Barat Daya  berhasil menurunkan angka stunting dari 3.000 anak pada tahun 2022 menjadi tersisa 224 kasus stunting atau 16 persen pada tahun 2023.

Wakil Bupati Sorong Selatan Alfons Sesa, Minggu menjelaskan penurunan angka stunting ini merupakan sebuah upaya dan kerja keras pemerintah melalui upaya strategis yang telah dilakukan, sehingga pada 2023 berhasil turun menjadi 224 kasus stunting.

"Di Provinsi Papua Barat Daya, Kabupaten Sorong berada di urutan kedua setelah Kabupaten Sorong dalam penurunan angka stunting," ucapnya.

Kendati demikian stunting mengalami penurunan, tetapi Pemerintah Kabupaten Sorong Selatan masih memiliki tugas untuk tetap melakukan berbagai upaya strategis lain supaya 224 kasus itu turun menjadi nol persen di tahun berikut sesuai dengan instruksi pemerintah pusat.

Upaya konkret yang terus dijalankan Pemerintah Kabupaten Sorong Selatan, kata dia, terus memberikan makanan tambahan untuk anak, kemudian menjalankan program pendampingan bagi keluarga yang memiliki anak stunting maupun berisiko stunting, kondisi gagal tumbuh pada anak akibat kekurangan gizi kronis, infeksi berulang, dan kurang stimulasi.

"Melalui dinas teknis mempunyai tugas melakukan edukasi, sosialisasi, advokasi, dan penyuluhan kepada seluruh masyarakat," kata Wakil Bupati Sorong Selatan.

Program pendampingan bagi keluarga dengan risiko stunting mencakup pelaksanaan penyuluhan mengenai upaya pencegahan stunting seperti pemenuhan kebutuhan gizi dan penerapan pola asuh yang tepat

“Pemerintah Daerah Kabupaten Sorong Selatan juga sudah mencanangkan orang tua asuh dalam penanganan stunting," sebut Wakil Bupati Alfons Sesa.

Pewarta: Yuvensius Lasa Banafanu

Editor : Evarianus Supar


COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2023