Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Papua Barat mencatat transaksi pembayaran non tunai menggunakan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) pada Januari hingga Juli 2023 mencapai Rp128 miliar.
"Masyarakat sudah menggunakan QRIS sebagai kanal pembayaran. Tahun ini, sebanyak 473 ribu transaksi pakai QRIS," kata Kepala BI Papua Barat Rommy Sariu Tamawiwy di Manokwari, Selasa.
Transaksi menggunakan QRIS, kata dia, didominasi oleh usaha mikro dengan volume mencapai 51,06 persen dari 473 ribu transaksi dan 48,74 persen dari nominal transaksi selama Januari-Juli 2023.
Hal tersebut mencerminkan transaksi keuangan digital berkembang pesat seiring dengan meningkatnya akseptasi dan preferensi masyarakat saat bertransaksi secara non-tunai.
"Transaksi QRIS didominasi oleh usaha mikro baik dari sisi volume maupun nominalnya," kata Rommy.
Ia menjelaskan dua dari 13 kabupaten/kota di Papua Barat dan Papua Barat menjadi daerah dengan tingkat penggunaan QRIS terbanyak yaitu Kota Sorong (Papua Barat Daya) dan Kabupaten Manokwari (Papua Barat).
Untuk Kota Sorong, volume transaksi QRIS mencapai 33,55 persen dan Kabupaten Manokwari 26,61 persen dari seluruh volume transaksi QRIS periode Januari-Juli 2023.
"Merchant QRIS dan transaksi QRIS meningkat signifikan di Kabupaten Manokwari dan Kota Sorong," jelas Rommy.
Dia menerangkan bahwa jumlah pengguna QRIS baru di Papua Barat pada triwulan I-2023 sebanyak 42.593 merchant termasuk jumlah pengguna baru yaitu 8.106 merchant atau 15,03 persen dari target tahun 2023 yaitu 54 ribu merchant.
Peningkatan penggunaan QRIS tidak terlepas dari edukasi dan sosialisasi yang masif bagi masyarakat, sehingga masyarakat memahami manfaat, kemudahan, serta keuntungan menggunakan QRIS.
"Masyarakat dapat merasakan experience pembayaran digital pada merchant UMKM dan fasilitas layanan masyarakat yang disediakan seperti di UPT Samsat Manokwari," jelas Rommy.
Secara keseluruhan, kata Rommy, nominal transaksi QRIS dan jumlah merchant QRIS mengalami peningkatan masing-masing sebesar 74 persen (year on year/yoy) dan 91,4 persen (yoy).
Karena itu, Bank Indonesia terus memperluas edukasi bagi masyarakat terutama pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) agar dapat mengimplementasikan sistem pembayaran non-tunai tersebut.
"Seiring dengan peningkatan tersebut, jumlah pengguna QRIS telah mengalami peningkatan 227,55 persen (year-to-date)," ujar Rommy.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: BI Papua Barat: Transaksi QRIS pada Januari-Juli capai Rp128 miliar
COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2023
"Masyarakat sudah menggunakan QRIS sebagai kanal pembayaran. Tahun ini, sebanyak 473 ribu transaksi pakai QRIS," kata Kepala BI Papua Barat Rommy Sariu Tamawiwy di Manokwari, Selasa.
Transaksi menggunakan QRIS, kata dia, didominasi oleh usaha mikro dengan volume mencapai 51,06 persen dari 473 ribu transaksi dan 48,74 persen dari nominal transaksi selama Januari-Juli 2023.
Hal tersebut mencerminkan transaksi keuangan digital berkembang pesat seiring dengan meningkatnya akseptasi dan preferensi masyarakat saat bertransaksi secara non-tunai.
"Transaksi QRIS didominasi oleh usaha mikro baik dari sisi volume maupun nominalnya," kata Rommy.
Ia menjelaskan dua dari 13 kabupaten/kota di Papua Barat dan Papua Barat menjadi daerah dengan tingkat penggunaan QRIS terbanyak yaitu Kota Sorong (Papua Barat Daya) dan Kabupaten Manokwari (Papua Barat).
Untuk Kota Sorong, volume transaksi QRIS mencapai 33,55 persen dan Kabupaten Manokwari 26,61 persen dari seluruh volume transaksi QRIS periode Januari-Juli 2023.
"Merchant QRIS dan transaksi QRIS meningkat signifikan di Kabupaten Manokwari dan Kota Sorong," jelas Rommy.
Dia menerangkan bahwa jumlah pengguna QRIS baru di Papua Barat pada triwulan I-2023 sebanyak 42.593 merchant termasuk jumlah pengguna baru yaitu 8.106 merchant atau 15,03 persen dari target tahun 2023 yaitu 54 ribu merchant.
Peningkatan penggunaan QRIS tidak terlepas dari edukasi dan sosialisasi yang masif bagi masyarakat, sehingga masyarakat memahami manfaat, kemudahan, serta keuntungan menggunakan QRIS.
"Masyarakat dapat merasakan experience pembayaran digital pada merchant UMKM dan fasilitas layanan masyarakat yang disediakan seperti di UPT Samsat Manokwari," jelas Rommy.
Secara keseluruhan, kata Rommy, nominal transaksi QRIS dan jumlah merchant QRIS mengalami peningkatan masing-masing sebesar 74 persen (year on year/yoy) dan 91,4 persen (yoy).
Karena itu, Bank Indonesia terus memperluas edukasi bagi masyarakat terutama pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) agar dapat mengimplementasikan sistem pembayaran non-tunai tersebut.
"Seiring dengan peningkatan tersebut, jumlah pengguna QRIS telah mengalami peningkatan 227,55 persen (year-to-date)," ujar Rommy.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: BI Papua Barat: Transaksi QRIS pada Januari-Juli capai Rp128 miliar
COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2023