Pemerintah Kota Sorong di Provinsi Papua Barat Daya menargetkan semua sekolah di wilayahnya sudah menerapkan Kurikulum Merdeka pada 2024.

Seusai mengikuti upacara Hari Pendidikan Nasional Tahun 2023 di Kota Sorong, Selasa, Kepala Dinas Pendidikan Kota Sorong Yuli Atmini mengatakan bahwa saat ini Kurikulum Merdeka baru diterapkan di sekitar 80 persen sekolah.

"Belum seluruh sekolah, baru 80 persen," katanya di Halaman Kantor Wali Kota Sorong.

"Ada 169 sekolah yang belum menerapkan Kurikulum Merdeka," kata dia.

Menurut data Dinas Pendidikan Kota Sorong, masih ada 90 sekolah dasar dan madrasah ibtidaiah, 44 sekolah menengah pertama dan madrasah tsanawiah, serta 35 sekolah menengah atas dan sekolah menengah kejuruan yang belum menerapkan Kurikulum Merdeka.

Yuli menyampaikan bahwa Dinas Pendidikan sudah menyosialisasikan petunjuk teknis penerapan Kurikulum Merdeka ke sekolah-sekolah.

"Sudah beberapa kali melakukan sosialisasi ke setiap sekolah terkait program ini dan sudah sebagian besar menerapkan," katanya.

Dia mengatakan bahwa sekolah perlu melakukan persiapan matang sebelum menerapkan Kurikulum Merdeka.

"Ini merupakan program baru, sehingga membutuhkan kesiapan matang dan mantap," katanya.

Yuli mengatakan bahwa sekitar 20 persen sekolah yang belum menerapkan Kurikulum Merdeka ditargetkan sudah dapat mengimplementasikan kurikulum tersebut pada 2024.

"Kita pastikan pada 2024 seluruh sekolah sudah menerapkan Kurikulum Merdeka," kata Yuli.

Kurikulum Merdeka adalah kurikulum dengan pembelajaran intrakurikuler beragam yang memungkinkan peserta didik memiliki cukup waktu untuk mendalami konsep dan menguatkan kompetensi dan guru lebih leluasa melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kebutuhan belajar dan minat peserta didik.

Yuli mengatakan bahwa penerapan Kurikulum Merdeka merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk meningkatkan kualitas pendidikan.

Kurikulum Merdeka, menurut dia, fokus pada materi esensial dan pengembangan kompetensi peserta didik.

"Belajar menjadi lebih mendalam, bermakna, tidak terburu-buru, dan menyenangkan," katanya.

Ia mengatakan bahwa Kurikulum Merdeka memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengeksplorasi dan mengekspresikan minat belajar untuk membangun kompetensi dan karakter yang lebih baik.

Pewarta: Yuvensius Lasa Banafanu

Editor : Evarianus Supar


COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2023