Perkumpulan Angkat Besi Seluruh Indonesia (PABSI) memberangkatkan enam lifter pelatnas plus satu lifter asal DKI Jakarta untuk tampil dalam Asian Weighlifting Chanpionships 2023 di Jinju, Korea Selatan, 3-13 Mei.
Kejuaraan Angkat Besi Asia tersebut merupakan salah satu ajang perburuan poin memperebutkan tiket Olimpiade Paris 2024 mendatang.
Para lifter yang bertolak menuju Jinju, Korea Selatan itu diantaranya di bagian, Windy Cantika Aisyah (49kg), Siti Nafisatul Hariroh (45kg), Natasya Beteyob (59kg), Nelly (59kg).
Di bagian putra ada Satrio Adi Nugroho (55kg), Ricko Saputra (61kg), serta satu lifter putri asal DKI Jakarta Siti Zahra (49kg) yang berangkat biaya mandiri Pengprov PABSI DKI Jakarta.
Menurut Kabid Binpres PABSI Hadi Wihardja, tiga lifter yakni, Windy Cantika Aisyah, Natsya Beteyob, serta Ricko Saputra sengaja difokuskan tampil di Kejuaraan Asia demi perburuan tiket Olimpiade 2024.
"Ini adalah bagian dari strategi, mereka tidak kami berangkatkan ke SEA Games Kamboja 2023 yang waktunya sangat berdekatan. Kami lebih memfokuskan ketiganya untuk meraih poin agar lolos Olimpiade," kata Hadi Wihardja, dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Senin.
Lebih rinci, dia menjelaskan, Windy Cantika ditargetkan lolos 10 besar pada kelas 49kg. Windy diharapkan dapat mencapai Total Angkatan diantara 185kg-190 kg.
Sedangkan Natasya Beteyob pada kelas 59 kg, harus mampu menembus Total Angkatan seberat 210kg, agar peringkatnya lebih baik dibandingkan pada Kejuaraan Dunia Columbia 2022 yang sementara berada di rangking 15-17.
Sementara Ricko Saputra, harus mampu melewati Total Angkatan 300kg di kelasnya. Mengingat kuota 10 besar untuk Olimpiade 2024, dengan adanya lifter senior utama sudah masuk dua besar dunia dengan total 300 kg, hanya satu lifter per satu negara.
"Sementara lifter lainnya kami harapkan untuk bisa unjuk gigi dan meraih prestasi terbaik," ujar Hadi.
Lifter putri DKI Jakarta Siti Zahra, yang merupakan atlet andalan DKI Jakarta pada Pekan Olahraga Nasional(PON) Aceh-Sumut 2024 mendatang, akan tampil di kelas 49kg putri.
Ia merupakan satu-satunya atlet Non-Pelatnas yang berangkat menuju Korea Selatan secara mandiri dibiayai oleh Pengprov Perkumpulan Angkat Besi Seluruh Indonesia (PABSI) DKI Jakarta.
"Ini merupakan satu terobosan yang sangat positif dari Pengprov DKI Jakarta. Pada prinsipnya, kami membuka kesempatan kepada para lifter daerah terutama Non-Pelatnas untuk ikut bergabung dengan program yang ada di PABSI agar atlet-atlet ini kelak juga akan menjadi penghuni Pelatnas menggantikan para seniornya," kata Sekjen PABSI Djoko Pramono.
Djoko juga mengatakan langkah tersebut adalah kesekian kalinya daerah mengikut-sertakan atletnya mengikuti single even di luar negeri dengan biaya mandiri.
"Saya berharap agar langkah ini dilakukan oleh Pengprov lainnya. Pada prinsipnya, kami memberikan kesempatan agar para atlet daerah prestasinya juga bisa berkembang dengan baik," ujar Djoko.
Ketua Pengprov PABSI DKI Jakarta Emmy Noerhayati mengatakan bahwa pihaknya memberangkatkan Siti Zahra ke Korea Selatan sebagai bagian dari persiapan menghadapi Pekan Olahraga Nasional(PON) Aceh-Sumut 2024 mendatang.
"Selain menimba pengalaman, mudah-mudahan Siti Zahra mampu mempersembahkan prestasi terbaiknya di Korea Selatan nanti. Ini adalah bagian dari persiapan PABSI DKI Jakarta menghadapi PON mendatang," ujar Emmy.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Tujuh lifter Indonesia tampil di Kejuaraan Angkat Besi Asia di Jinju
COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2023
Kejuaraan Angkat Besi Asia tersebut merupakan salah satu ajang perburuan poin memperebutkan tiket Olimpiade Paris 2024 mendatang.
Para lifter yang bertolak menuju Jinju, Korea Selatan itu diantaranya di bagian, Windy Cantika Aisyah (49kg), Siti Nafisatul Hariroh (45kg), Natasya Beteyob (59kg), Nelly (59kg).
Di bagian putra ada Satrio Adi Nugroho (55kg), Ricko Saputra (61kg), serta satu lifter putri asal DKI Jakarta Siti Zahra (49kg) yang berangkat biaya mandiri Pengprov PABSI DKI Jakarta.
Menurut Kabid Binpres PABSI Hadi Wihardja, tiga lifter yakni, Windy Cantika Aisyah, Natsya Beteyob, serta Ricko Saputra sengaja difokuskan tampil di Kejuaraan Asia demi perburuan tiket Olimpiade 2024.
"Ini adalah bagian dari strategi, mereka tidak kami berangkatkan ke SEA Games Kamboja 2023 yang waktunya sangat berdekatan. Kami lebih memfokuskan ketiganya untuk meraih poin agar lolos Olimpiade," kata Hadi Wihardja, dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Senin.
Lebih rinci, dia menjelaskan, Windy Cantika ditargetkan lolos 10 besar pada kelas 49kg. Windy diharapkan dapat mencapai Total Angkatan diantara 185kg-190 kg.
Sedangkan Natasya Beteyob pada kelas 59 kg, harus mampu menembus Total Angkatan seberat 210kg, agar peringkatnya lebih baik dibandingkan pada Kejuaraan Dunia Columbia 2022 yang sementara berada di rangking 15-17.
Sementara Ricko Saputra, harus mampu melewati Total Angkatan 300kg di kelasnya. Mengingat kuota 10 besar untuk Olimpiade 2024, dengan adanya lifter senior utama sudah masuk dua besar dunia dengan total 300 kg, hanya satu lifter per satu negara.
"Sementara lifter lainnya kami harapkan untuk bisa unjuk gigi dan meraih prestasi terbaik," ujar Hadi.
Lifter putri DKI Jakarta Siti Zahra, yang merupakan atlet andalan DKI Jakarta pada Pekan Olahraga Nasional(PON) Aceh-Sumut 2024 mendatang, akan tampil di kelas 49kg putri.
Ia merupakan satu-satunya atlet Non-Pelatnas yang berangkat menuju Korea Selatan secara mandiri dibiayai oleh Pengprov Perkumpulan Angkat Besi Seluruh Indonesia (PABSI) DKI Jakarta.
"Ini merupakan satu terobosan yang sangat positif dari Pengprov DKI Jakarta. Pada prinsipnya, kami membuka kesempatan kepada para lifter daerah terutama Non-Pelatnas untuk ikut bergabung dengan program yang ada di PABSI agar atlet-atlet ini kelak juga akan menjadi penghuni Pelatnas menggantikan para seniornya," kata Sekjen PABSI Djoko Pramono.
Djoko juga mengatakan langkah tersebut adalah kesekian kalinya daerah mengikut-sertakan atletnya mengikuti single even di luar negeri dengan biaya mandiri.
"Saya berharap agar langkah ini dilakukan oleh Pengprov lainnya. Pada prinsipnya, kami memberikan kesempatan agar para atlet daerah prestasinya juga bisa berkembang dengan baik," ujar Djoko.
Ketua Pengprov PABSI DKI Jakarta Emmy Noerhayati mengatakan bahwa pihaknya memberangkatkan Siti Zahra ke Korea Selatan sebagai bagian dari persiapan menghadapi Pekan Olahraga Nasional(PON) Aceh-Sumut 2024 mendatang.
"Selain menimba pengalaman, mudah-mudahan Siti Zahra mampu mempersembahkan prestasi terbaiknya di Korea Selatan nanti. Ini adalah bagian dari persiapan PABSI DKI Jakarta menghadapi PON mendatang," ujar Emmy.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Tujuh lifter Indonesia tampil di Kejuaraan Angkat Besi Asia di Jinju
COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2023