Bupati Manokwari, Papua Barat Hermus Indou menyebut sektor perikanan tangkap di wilayah itu berpotensi untuk diekspor ke negara-negara ASEAN seperti ke Singapura, Malaysia dan lainnya.

"Daerah selalu mendukung kebijakan negara, bagaimana daerah berkontribusi membangun kerja sama bidang perekonomian antarnegara," kata Hermus seusai upacara peringatan ke XXVIII Hari Otonomi Daerah di Manokwari, Sabtu.

Guna mendukung hal itu, Pemkab Manokwari akan melakukan penataan sistem perikanan yang terintegrasi melalui Badan Usaha Milik Daerah (BUMD). 

Hermus menyebut BUMD nantinya berperan sentral dalam mengkoordinasikan perizinan pengiriman potensi perikanan dari Manokwari ke luar daerah bahkan diekspor ke negara lain.
 
Regulasi pembentukannya masih dalam tahap konsultasi ke Kementerian Dalam Negeri, dan diharapkan segera rampung agar BUMD dapat beroperasi.
 
"Peraturan daerah tentang pembentukan BUMD masih dikonsultasikan. Mudah-mudahan tahun ini bisa beroperasi," ujar Hermus.
 
Setelah regulasi rampung, kata dia, pemerintah daerah menyosialisasikan kepada semua nelayan terkait peran BUMD atas hasil tangkapan ikan dari nelayan.
 
Dengan demikian, potensi perikanan bisa dikelola secara maksimal yang kemudian memberikan dampak ekonomi bagi nelayan dan daerah setempat.
 
"Sistem perikanan kita berjalan baik supaya daerah juga berkontribusi bagi negara melalui kerja sama dengan negara lain," ujar Hermus.
 
Selama ini, kata dia, banyak hasil ikan dari Manokwari langsung dibeli oleh pihak luar untuk dijual ke daerah lain tanpa memberikan kontribusi bagi daerah penghasil.
 
Kondisi itu tersebut nantinya dihentikan setelah BUMD perikanan resmi berdiri guna menampung semua hasil laut dari perairan Kabupaten Manokwari.
 
"Setelah ada BUMD tidak bisa lagi nelayan berurusan langsung dengan tengkulak, tapi melalui BUMD," ujarnya.
 

Pewarta: Fransiskus Salu Weking

Editor : Evarianus Supar


COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2023