Pemerintah Kabupaten Sorong di Provinsi Papua Barat Daya telah membentuk tim pendamping keluarga yang meliputi 130 orang dari 152 kampung untuk mengatasi stunting di wilayahnya.
Penjabat Bupati Sorong Yan Piet Mosso mengatakan bahwa Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Sorong bersama Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) membekali anggota tim pendamping keluarga dengan pengetahuan mengenai upaya pencegahan dan penanganan stunting pada anak.
"Jadi para pendamping yang terdiri dari berbagai kalangan dibekali secara baik dulu supaya mereka nanti tinggal di kampung untuk memberikan pendampingan kepada setiap keluarga," katanya di Sorong, Jumat.
Dia juga mengajak seluruh masyarakat untuk berpartisipasi dalam upaya penanggulangan stunting, kekurangan gizi kronis yang menyebabkan pertumbuhan anak terganggu sehingga badannya menjadi tengkes.
"Karena penanganan stunting ini bukan hanya urusan pemerintah, melainkan membutuhkan keterlibatan seluruh pihak," kata Bupati.
Dia menyampaikan bahwa angka kasus stunting di wilayah Kabupaten Sorong sudah turun 4,9 persen menjadi 23,8 persen berkat program intervensi yang dijalankan oleh pemerintah.
Intervensi yang telah dijalankan oleh pemerintah untuk menanggulangi stunting mencakup penyuluhan kesehatan, pemenuhan kebutuhan gizi ibu dan bayi, peningkatan pelayanan kesehatan bagi ibu dan bayi, pendampingan keluarga, hingga peningkatan akses terhadap sarana air bersih dan sanitasi.
COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2023
Penjabat Bupati Sorong Yan Piet Mosso mengatakan bahwa Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Sorong bersama Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) membekali anggota tim pendamping keluarga dengan pengetahuan mengenai upaya pencegahan dan penanganan stunting pada anak.
"Jadi para pendamping yang terdiri dari berbagai kalangan dibekali secara baik dulu supaya mereka nanti tinggal di kampung untuk memberikan pendampingan kepada setiap keluarga," katanya di Sorong, Jumat.
Dia juga mengajak seluruh masyarakat untuk berpartisipasi dalam upaya penanggulangan stunting, kekurangan gizi kronis yang menyebabkan pertumbuhan anak terganggu sehingga badannya menjadi tengkes.
"Karena penanganan stunting ini bukan hanya urusan pemerintah, melainkan membutuhkan keterlibatan seluruh pihak," kata Bupati.
Dia menyampaikan bahwa angka kasus stunting di wilayah Kabupaten Sorong sudah turun 4,9 persen menjadi 23,8 persen berkat program intervensi yang dijalankan oleh pemerintah.
Intervensi yang telah dijalankan oleh pemerintah untuk menanggulangi stunting mencakup penyuluhan kesehatan, pemenuhan kebutuhan gizi ibu dan bayi, peningkatan pelayanan kesehatan bagi ibu dan bayi, pendampingan keluarga, hingga peningkatan akses terhadap sarana air bersih dan sanitasi.
COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2023