Dinas Kesehatan Provinsi Papua Barat dan Global Fund fokus membagikan kelambu anti nyamuk di sejumlah wilayah di tujuh kabupaten, dimana kelambu yang akan dibagikan ke masyarakat tersebut diklaim lebih nyaman dari produk sebelumnya.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) pada Dinkes Papua Barat dr Nurmayanti, Jumat mengatakan masih terdapat tiga Kabupaten di Papua Barat yang persebaran malaria merata yakni Manokwari, Manokwari Selatan dan Teluk Wondama.

"Untuk tiga daerah ini akan dibagikan secara masal atau menyeluruh ke setiap kelompok tidur untuk menekan persebaran malaria dengan jumlah kelambu yang disediakan 160.250 kelambu," kata dr. Nurmawati.

Sedangkan untuk Kabupaten Fakfak, Kaimana, Teluk Bintuni, dan Pegunungan Arfak berstatus endemis sedang, hanya akan dibagikan pada beberapa distrik dan kampung yang masih tinggi angka malarianya.

"Untuk empat kabupaten endemik sedang total sebanyak 35.200 kelambu, sehingga total kelambu yang akan didistribusikan di wilayah Papua Barat sebanyak 195.450 kelambu," jelas dia.

Disebutkan, kelambu yang akan dibagikan pada Maret 2023 ini berbeda dengan kelambu yang dibagikan sebelumnya pada 2020.

Kelambu baru kali ini terbuat dari bahan polyester sehingga lebih halus, lembut, tidak berkerut, tidak terasa panas, dengan ukuran yang lebih besar sehingga lebih nyaman.

"Perbaikan kualitas kelambu tersebut dilakukan setelah mendapat banyak masukan dari masyarakat pengguna, dimana keluhan paling banyak karena panas dan tidak nyaman pada produksi kelambu sebelumnya," tandas dia.

Pembagian kelambu serentak di Bulan Maret tersebut, dilakukan setelah pendataan yang dilakukan oleh kader Puskesmas dengan jumlah persebaran per kelompok tidur.

Seperti diketahui, Provinsi Papua Barat masih merupakan daerah endemis malaria dengan angka kejadian kasus malaria sebesar 19 kasus per 1.000 penduduk dengan jumlah kasus sebanyak 9.429 kasus malaria di tahun 2022. Dengan jumlah kasus sebanyak itu menempatkan Papua Barat sebagai daerah dengan kasus malaria tertinggi kedua di Indonesia.

Pewarta: Tri Adi Santoso

Editor : Evarianus Supar


COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2023