Manokwari, (Antara)-Komando Distrik Militer 1703/Manokwari, Papua Barat, mendorong penggunaan pupuk organik dikalangan petani padi di wilayah tersebut.

Perwira Seksi Terirorial Kodim 1703/Manokwari Lettu Prapto Widodo di Manokwari, Rabu, mengatakan, penggunaan pupuk organik bermanfaat untuk menjaga ketahanan dan kesuburan tanah.

"Sektor pertanian merupakan orientasi jangka panjang. Petani tentu berharap bisa menghasilkan panen yang berkualitas. Kalau kesuburan tanah berkurang hal ini akan sangat berdampak terhadap hasil panen," kata dia.

Pihaknya berharap, seluruh petani padi di daerah tersebut mulai memanfaatkan pupuk organik. Pupuk organik terbukti mampu menjaga kesuburan tanah dalam jangka panjang.

Dia mengutarakan, sentra pertanian padi di Manokwari terpusat di wilayah Distrik Prafi, Masni dan Sidey. Di beberapa lokasi, kesuburan tanah menurun yang berdampak terhadap kualitas dan kuantitas panen.

Pada tahun 2016 pemerintah bersama TNI membuka sawah baru melalui program percetakan sawah. Tahun ini program tersebut masih berlanjut termasuk di Manokwari.

"Kami berfikir bahwa program ini akan memberi manfaat secara signifikan terhadap peningkatan produksi padi di Manokwari. Penggunaan pupuk organik tentu sejalan agar program cetak sawah memberi manfaat secara berkelanjutan terutama untuk memperokeh hasil panen yang berkualitas dan sehat," katanya lagi.

Prapto mengutarakan, harga pupuk organik jauh lebih terjangkau dibanding pupuk kimia. Sehingga bisa menekan biaya produksi petani. Selain itu, pupuk tersebut mudah didapat di wilayah Prafi, Masni maupun Sidey.

"Di Masni ada PPL (Pendamping Pertanian Lapangan) yang mengembangkan industri pupuk organik. Perkilo dijual dengan harga Rp.1.600. Selama ini sudah melayani pengiriman ke Teluk Bintuni dan Teluk Wondama, justru Manokwari selama ini permintaanya masih rendah," katanya.

Dia menambahkan, saat ini sudah ada petani palawija di Distrik Masni yang didampingi Babinsa Kodim Manokwari bersama PPL. Lahan seluas 4 hektare dikelola sebagai percobaan penggunaan pupuk organik.

Pihaknya berharap, kedepan lokasi tersebut menjadi tempat percontohan bagi petani lain.

"Hasilnya cukup bagus, dengan menggunakan pupuk organik, satu lahan bisa dimanfaat untuk tiga kali penanaman tanpa harus mengolahnya kembali," pungkasnya.(*)

Pewarta: Toyiban

Editor :


COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2017