Manokwari,(Antara)-Ratusan aparat gabungan siap mengamankan pelaksanaan hari Raya Idul Fitri 1438 Hijriah/2017 di wilayah Kabupaten Manokwari, Papua Barat.
Kapolda Papua Barat Brigjen Pol Martuani Sormin saat membacakan amanat Kapolri pada Apel gelar pasukan operasi Ramadniya di halaman kantor Polda Papua Barat, Senin, mengatakan, operasi Ramadniya akan dilaksanakan selama 16 hari dari 19 Juni hingga 4 Juli 2017.
"Setidaknya ada tiga poin utama yang menjadi perhatian Presiden RI, yakni terjaganya stabilitas harga pangan, kondisi kambtimas, dan kelancaran serta kenyamanan arus mudik serta balik," kata Kapolda membacakan amanat Kapolri.
Satgas pangan telah terbentuk untuk menjaga agar harga pangan stabil disetiap daerah. Kerja Satgas dilaksanakan melalui koordinasi dengan Kementerian, serta lembaga terkait.
Satgas bekerja untuk mengantisipasi atau mencegah praktik penimbunan, pengoplosan dan pemalsua barang, serta tindak pidana terkait pangan.
Kapolri mengimbau, seluruh Babinkamtibmas dan intelijen Polri di daerah meningkatkan peranya dalam mengantisipasi kerawanan.
Kapolri juga mengajak masyarakat meningkatkan kewaspadaan serta bersama-sama dengan polri menciptakan keamananan di wilayah masing-masing.
Direktur Lalu Lantas Polda Papua Barat Kombes Pol Prianto usai apel mengatakan, di wilayah Papua Barat operasi ini melibatkan personil Polri, TNI, Dinas Perhubungan, Dinas Kesehatan, ASDP Pelabuhan, Satpol PP, Jasa Raharja, Orari, dan Badan Sar Nasional.
Secara keseluruhan, kata dia, personil yang tergabung dalam operasi ini sebanyak 914 orang.
"Operasi Ramadniya dilaksanakan selama 16 hari dari tanggal 19 Juni sampai 4 Juli, dengan menyasar tempat ibadah, obyek pariwisata, pelabuhan bandara, terminal serta rumah warga," katanya.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2017
Kapolda Papua Barat Brigjen Pol Martuani Sormin saat membacakan amanat Kapolri pada Apel gelar pasukan operasi Ramadniya di halaman kantor Polda Papua Barat, Senin, mengatakan, operasi Ramadniya akan dilaksanakan selama 16 hari dari 19 Juni hingga 4 Juli 2017.
"Setidaknya ada tiga poin utama yang menjadi perhatian Presiden RI, yakni terjaganya stabilitas harga pangan, kondisi kambtimas, dan kelancaran serta kenyamanan arus mudik serta balik," kata Kapolda membacakan amanat Kapolri.
Satgas pangan telah terbentuk untuk menjaga agar harga pangan stabil disetiap daerah. Kerja Satgas dilaksanakan melalui koordinasi dengan Kementerian, serta lembaga terkait.
Satgas bekerja untuk mengantisipasi atau mencegah praktik penimbunan, pengoplosan dan pemalsua barang, serta tindak pidana terkait pangan.
Kapolri mengimbau, seluruh Babinkamtibmas dan intelijen Polri di daerah meningkatkan peranya dalam mengantisipasi kerawanan.
Kapolri juga mengajak masyarakat meningkatkan kewaspadaan serta bersama-sama dengan polri menciptakan keamananan di wilayah masing-masing.
Direktur Lalu Lantas Polda Papua Barat Kombes Pol Prianto usai apel mengatakan, di wilayah Papua Barat operasi ini melibatkan personil Polri, TNI, Dinas Perhubungan, Dinas Kesehatan, ASDP Pelabuhan, Satpol PP, Jasa Raharja, Orari, dan Badan Sar Nasional.
Secara keseluruhan, kata dia, personil yang tergabung dalam operasi ini sebanyak 914 orang.
"Operasi Ramadniya dilaksanakan selama 16 hari dari tanggal 19 Juni sampai 4 Juli, dengan menyasar tempat ibadah, obyek pariwisata, pelabuhan bandara, terminal serta rumah warga," katanya.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2017