Pemerintah Kabupaten Pegunungan Arfak menggenjot perekaman data kependudukan untuk Kartu Tanda Penduduk Elektronik bagi warga, beberapa tantangan harus dihadapi pemerintah mulai dari keterbatasan jaringan internet hingga letak kampung/desa yang berjauhan.

Bupati Pegunungan Arfak Yosias Saroi di Manokwari, Selasa, mengatakan, perekaman data KTP elektronik belum berjalan maksimal, lantaran keterbatasan alat dan jaringan internet.

"Terkendala jaringan juga, karena alat itu beroperasi bersama dengan jaringan, sehingga hanya dilayani di satu lokasi saja," kata Yosias.

Bupati menyebut, Pemkab Pegunungan Arfak sampai mengeluarkan imbauan kepada masyarakat agar perekaman data KTP elektronik hanya dilakukan di wilayah Distrik Anggi sebagai Pusat Pemerintahan Kabupaten Pegunungan Arfak.

"Perekaman data kependudukan tetap dilakukan di Pegunungan Arfak, untuk pencetakannya dilakukan di Manokwari agar memudahkan dalam ketersediaan bahan dan peralatan pendukung," ungkap dia.

Pihaknya belum membuka opsi agar warga merekam data KTP elektronik di Pemerintah Kabupaten Manokwari sebagai Kabupaten terdekat, termasuk pencetakannya.

"Sampai saat ini belum diketahui jumlah pasti warga Kabupaten Pegunungan Arfak yang telah melakukan perekaman data KTP elektronik, kita berharap semua bisa terjangkau," kata dia.

Yosias berharap, pada pelaksanaan Pemilihan umum 2024, seluruh masyarakat Pegunungan Arfak memiliki KTP Elektronik agar dapat menyalurkan hak suara dalam pesta demokrasi tersebut.

"Kita berupaya agar semua penduduk memiliki e-KTP agar partisipasi Pemilu kita juga baik, atau paling tidak di atas 90 persen dengan melihat kondisi kami di Pegunungan Arfak," tandas dia.
 

Pewarta: Tri Adi Santoso

Editor : Evarianus Supar


COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2023