Pemerintah Kabupaten Manokwari, Provinsi Papua Barat, menyiapkan peraturan bagi tata niaga untuk mencegah inflasi daerah yang semakin meningkat khususnya dari komoditas pangan seperti daging sapi, daging babi, tomat, serta ayam dan telur.
 
Kepala Bagian Perekonomian Daerah Sekretariat Daerah Manokwari Rishard H Alfons di Manokwari, Senin, menjabarkan pengaturan baik dalam bentuk surat keputusan (SK) maupun peraturan bupati itu nantinya akan menata setiap komoditas yang berlebih dapat dikirim ke luar Manokwari tetapi jika stok terbatas maka akan ada larangan pengiriman ke luar daerah.
 
"Itu alternatif jangka pendek yang kita siapkan dalam waktu dekat karena sudah direncanakan sejak tahun lalu. Nanti kita duduk dulu dengan OPD teknis dan bagian hukum untuk merumuskannya," kata Rishard.
 
Selain aturan, dia menyebut adanya rencana intervensi pasar yang nanti dijalankan oleh Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi (Disperindagkop) untuk mendatangkan komoditas pangan jika terjadi kelangkaan di daerah.
 
Ia menyebut bahwa upaya jangka panjang mencegah inflasi daerah dilakukan dengan mengatur pola tanam yang menyesuaikan waktu hari-hari besar peringatan keagamaan yang biasanya meningkatkan konsumsi masyarakat atas bahan pokok seperti menjelang Idul Fitri maupun Natal.

BPS mencatat inflasi year on year (yoy) di Kabupaten Manokwari sebesae 6,06 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 118,07. Kelompok terbesar penyumbang inflasi yakni transportasi dengan 14,35 persen dan kelompok penyediaan makanan dan minuman atau restoran 13,33 persen.
 
Rishard mengemukakan, komoditas pangan yang menyumbang inflasi tertinggi ialah tomat sedangkan kelompok transportasi penyumbang inflasi yakni pesawat udara dikarenakan harga tiket yang tinggi menjelang libur hari raya Natal dan tahun baru dikarenakan keterbatasan maskapai.
 
"Kalau mengenai tomat itu sebenarnya cukup stoknya tapi ada dugaan bahwa produk itu ada yang dijual ke Manokwari misalnya ke Kabupaten Teluk Wondama maupun ke Kabupaten Nabire karena permintaan ke sana tinggi makanya itu yang membuat harga tomat melonjak dari Rp5 ribu menjadi Rp25 ribu," jelas Rishard.

Pewarta: Rachmat Julaini

Editor : Evarianus Supar


COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2023