Upaya Pemerintah Kabupaten Biak Numfor bersama Kementerian Koperasi Usaha Kecil Menengah untuk menumbuhkan jiwa kewirausahaan anak-anak muda di Tanah Papua terus digerakkan, dengan berkolaborasi bersama komunitas usaha mikro kecil menengah atau UMKM orang asli Papua.

Tanah Papua yang dikenal kaya dengan berbagai keunggulan daerah, itu menjadi peluang ekonomi masyarakat dan menjanjikan orang asli Papua lebih sejahtera. Oleh karena itu, jiwa kewirausahaan yang mandiri harus dihidupkan demi menuju Papua baru sesuai UU Nomor 2 Tahun 2021 tentang Otonomi Khusus Papua.

Ketua Komunitas Pedagang Mama Papua Tia Warwe di Biak mengajak anak muda Papua di Kabupaten Biak Numfor berani menjadi pengusaha dengan memanfaatkan peluang dan potensi sumber daya alam unggulan dimiliki Biak Numfor, terutama di sektor perikanan, kelautan, dan pariwisata.

Peluang untuk menekuni dunia bisnis bagi anak muda alis Papua terbuka lebar dan bakal mendapat dukungan dari pemerintah daerah dan KementerianKoperasi Usaha Kecil Menengah.

"Saatnya anak muda Papua bangkit menjadi pelaku usaha, memanfaatkan potensi sumber daya alam yang kaya untuk diolah menjadi sumber ekonomi baru dan membuka kesempatan kerja bagi orang asli Papua," ujar Tia.

Saat ini pemerintah menyediakan fasilitas untuk pelaku usaha orang asli Papua, seperti tenaga pendamping, akses mendapatkan modal usaha, pembinaan manajemen, pendampingan desain produk, hingga pemasaran hasil produk UMKM.

Berbagai kemudahan dan dukungan yang diberikan pemerintah bagi pengembangan usaha kecil menengah di Tanah Papua itu memberikan harapan baru anak muda Papua yang ingin menggeluti dunia bisnis, agar bisa menjadi “tuan di negeri sendiri” dengan cara mengelola, memproses, memproduksi, hingga menjual potensi sumber daya alam Papua.

Kehadiran pemerintah melalui Kementerian Koperasi UKM seperti mendirikan Pusat Layanan Usaha Terpadu (PLUT) Biak serta menggaungkan jiwa kewirausahaan terhadap anak muda orang asli Papua merupakan sebuah program yang tepat. Ini menjadi tantangan bagi anak muda Papua untuk mengelola potensi sumber daya alam agar memiliki nilai tambah.

"Kita harus mengubah pola pikir anak muda asli Papua dengan berani menekuni kewirausahaan yang menjanjikan peluang meningkatkan ekonomi keluarga dan membuka kesempatan kerja untuk orang lain, " sebut Tia Warwe yang konsultan bisnis Komunitas Pedagang Mama Papua di Jayapura.

Sebagai contoh potensi sumber daya alam di Biak berupa sektor perikanan kelautan. Banyak ikan tuna yang bisa diolah menjadi produk ikan asap kemasan sebagai bahan makanan dan oleh-oleh.

Peluang bisnis untuk bisa memproduksi ikan asap di Biak masih terbuka, tinggal sekarang bagaimana  anak muda asli bisa membaca dan menangkap peluang bisnis yang menjanjikan secara ekonomi.

"Bisnis ikan asap tuna di Biak begitu menguntungkan jika ini dikelola dengan kesungguhan hati dan kesabaran untuk menghasilkan uang buat kebutuhan keluarga, " ucap perempuan asli Papua dari Suku Biak itu.

Wirausaha Papua

Asisten Deputi Ekosistem Bisnis Deputi Bidang Kewirausahaan Kementerian Koperasi dan UKM Irwansyah Putra mengatakan untuk memacu pertumbuhan dan perkembangan kewirausahaan di Tanah Air, pemerintah telah menerbitkan Peraturan Presiden Nomor 2 tahun 2022 tentang Pengembangan Kewirausahaan Nasional.

Maka dari itu, perlu upaya untuk mewujudkan ekosistem kewirausahaan yang mendukung, di antaranya melalui sinergi lintas sektor, standarisasi, dan integrasi pelaksanaan program baik di tingkat pusat maupun daerah, serta mengembangkan proses bisnis dalam ekosistem kewirausahaan.

Pada tahun 2022, Kementerian Koperasi UKM telah menyediakan tempat untuk pendampingan kepada pelaku UMKM khususnya di Kabupaten Biak Numfor melalui kehadiran pusat layanan usaha terpadu yang dibangun pada tahun 2022 dengan anggaran Rp9,5 miliar.

"Ini merupakan kolaborasi dari berbagai pihak, baik Pemerintah Pusat maupun pemerintah daerah, dunia usaha, dan berbagai pemangku kepentingan lainnya untuk bersama-sama mendorong anak muda Papua menjadi wirausaha yang inovatif dan berkelanjutan," ujar Irwansyah.

Ia minta anak muda Papua punya tekad kuat menjadi pelaku usaha. Agar bisa naik kelas, mereka perlu mendapat dukungan berbagai program maupun insentif dari pemerintah, serta sinergi dengan berbagai pihak untuk mendorong kemunculan wirausaha yang mampu menyerap banyak tenaga kerja.

Kehadiran pusat layanan usaha terpadu di Biak diharapkan dapat meningkatkan jiwa kewirausahaan bagi anak muda asli Papua dan menjadi penggerak kelahiran wirausaha-wirausaha baru yang tangguh dan mandiri ke depan.

Pemerintah melalui Kementerian Koperasi UKM dan pemda bersama komunitas pelaku usaha orang asli Papua terus mendorong jiwa kewirausahaan terus tumbuh di kalangan anak muda asli Papua.

Tantangan bagi anak muda

Adan, mahasiswa di Biak, mengakui ajakan menjadi wirausahawan oleh pemerintah merupakan tantangan bagi anak muda asli Papua setelah selesai kuliah.

"Menjadi wirausaha muda Papua yang mandiri dan tangguh memang tidak semudah kata-kata. Itu harus dilakukan dengan kesungguhan hati, ketekunan, dan kesabaran. Semua itu harus berproses, " ujarnya.

Sementara itu, Wakil Bupati Biak Numfor Calvin Mansnembra mengakui kehadiran pemerintah lewat Kementerian Koperasi UKM yang sudah membangun fasilitas gedung pusat layanan usaha terpadu di Kabupaten Biak Numfor dapat membantu anak muda asli Papua memperdalam ilmu bisnis.

Pusat layanan usaha terpadu yang dilengkapi tenaga konsultan itu diharapkan dapat memberikan informasi dan pendampingan bagi calon wirausaha anak muda asli Papua.

Ajakan menjadi wirausahawan muda merupakan tantangan yang harus dijawab anak muda asli Papua. Papua memiliki sumber daya alam melimpah di sektor perikanan kelautan, tambang, perkebunan, kehutanan, serta pertanian.

Semua kekayaan itu hanya berhenti berupa potensi bila tak ada yang berani menjadi pengusaha yang mampu mengolah lalu mendapatkan nilai tambah demi meningkatkan kesejahteraan orang asli Papua.


Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Mengajak anak muda Papua terjun ke dunia wirausaha

Pewarta: Muhsidin

Editor : Evarianus Supar


COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2022