Pemerintah Kabupaten Manokwari, Provinsi Papua Barat, mewujudkan ketahanan pangan sekaligus mencegah inflasi daerah dengan menggencarkan penanaman beragam tanaman pendamping beras seperti jagung, keladi (talas), singkong (ubi kayu), dan petatas (ubi jalar).
 
"Dengan penanaman komoditas itu, kita harapkan masyarakat tidak terus menggantungkan hidupnya pada beras karena ada pilihan pangan lainnya. Ini juga upaya kita dalam menghadapi krisis pangan secara global," kata Bupati Manokwari, Hermus Indou, di Manokwari, Kamis.
 
Menurut dia, penanaman pangan pendamping beras tidak akan mengesampingkan fokus Pemkab Manokwari dalam pengembangan tanaman padi sawah maupun padi ladang di daratan Wapramasi.
 
"Sesuai arahan Mentan (Syahrul Yasin Limpo) agar padi kita dikembangkan itu terus kami jalankan di luasan lahan yang ada saat ini yakni 2.000 hektare dan kita mau agar produksinya bisa ditingkatkan lagi," ungkap Hermus.
 
Penanaman pangan pendamping beras dinilainya agar masyarakat memiliki alternatif lain agar bisa bertahan saat terjadi krisis pangan.

Hermus mengakui ketahanan pangan di Manokwari selama ini belum begitu kuat disebabkan pengelolaan dan pemanfaatan lahan masih terbatas yang mengakibatkan produksi pangan belum mencukupi kebutuhan daerah.

Salah satu tanaman pangan pendamping beras yang saat ini sudah dikembangkan Pemkab Manokwari ialah jagung dengan luasan lahan produktif 150 hektare dari luas potensi sebesar 3.500 hektare.
 
Satu hektare lahan jagung menghasilkan setidaknya 3,5 ton jagung dan perkiraan total produksi mencapai 525 ton.
 
Hermus pada Kamis melakukan penanaman komoditas pangan pendamping beras yakni Jagung, Ubi Kayu, Ubi Jalar dan Talas di luasan lahan satu hektar milik masyarakat di Kampung Weluri, Distrik Manokwari Selatan bersama pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan pimpinan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) di Papua Barat.
 
Penanaman itu dilakukan dalam rangka Bulan Bakti Gotong Royong dalam rangka memperingati HUT ke-124 Manokwari yang akan diperingati pada 8 November 2022 mendatang.

Pewarta: Rachmat Julaini

Editor : Evarianus Supar


COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2022