Dinas Pertanian Manokwari usul pengembangan 1.000 hektare lahan kedelai
Sabtu, 19 November 2022 11:51 WIB
lahan padi itu setelah panen ditanami kedelai. Kedelai dipanen setelah itu ditanam sama padi dan setelah padi ini dipanen lagi baru ditanami dengan jagung
Manokwari (ANTARA) - Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Manokwari, Provinsi Papua Barat mengusulkan pengembangan 1.000 hektare lahan kedelai menjawab 'pekerjaan rumah' yang diminta Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo saat berkunjung di Manokwari, Selasa (25/10).
Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Manokwari Kukuh Saptoyudo di Manokwari, Jumat, menyatakan Kabupaten Manokwari sejauh ini masih memiliki lahan pertanian kedelai kurang dari 200 hektare yang ada di daratan Wapramasi yang terdiri dari Distrik Warmare, Prafi, Masni dan Sidey.
"Sentra penanaman kedelai kita di Manokwari letaknya di SP 11 tetapi itu, lahannya tidak sampai 200 hektare. Hanya kami sudah usulkan nanti ditingkatkan menjadi 1.000 hektare," ujar Kukuh.
Dia menyebut rencana peningkatan lahan kedelai dilakukan dengan cara membuat kedelai sebagai tanaman sela dari padi.
"Jadi lahan padi itu setelah panen ditanami kedelai. Kedelai dipanen setelah itu ditanam sama padi dan setelah padi ini dipanen lagi baru ditanami dengan jagung," jelas dia.
Dengan demikian jumlah lahan 1.000 hektare akan rata baik, jagung dan kedelai sedangkan padi akan menggunakan 1.200 hektare lahan. Penanaman itu akan dilakukan di daratan Wapramasi.
Sementara pada 2023 mendatang, Kukuh menyatakan akan ada usulan pencetakan sawah baru. Hanya saja dia belum bisa memastikan besaran lahan yang diusulkan sebab masih berupa rencana.
Kukuh menyebut pihaknya baru akan melakukan rapat bersama yang dipusatkan di Kota Sorong berkaitan dengan peningkatan luas lahan padi yang rencananya dilaksanakan dalam waktu dekat bersama Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian, Kementerian Pertanian RI.
"Tapi itu tidak akan jadi lahan tanaman sela seperti kedelai dan jagung. Itu memang fokusnya untuk sawah," kata Kukuh.
Saat mengunjungi Manokwari, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo meminta Provinsi Papua Barat mengembangkan setidaknya 100 ribu hektare lahan kedelai.
Menurut dia, komoditas kedelai ini menjadi penting di seluruh Indonesia lantaran konsumsi atas olahan kedelai seperti tahu, tempe dan kecap dikonsumsi seluruh masyarakat.
Namun sejauh ini, dia menyebut kebutuhan akan kedelai kebanyakan masuk melalui impor dengan jumlah mencapai 98 persen.