Dinas kesehatan provinsi Papua Barat mengajak masyarakat deteksi dini Penyakit Tidak Menular (PTM) yang diakibatkan kebiasaan dan gaya hidup, melalui fasilitas kesehatan tingkat pertama (puskesmas).

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Papua Barat Otto Parorongan di Manokwari, Sabtu, mengatakan dengan deteksi dini yang dilakukan oleh masyarakat dapat mencegah keterlambatan penanganan serta pencegahan dampak yang fatal.

"Dengan kesadaran untuk periksa, kita akan tahu penyakit apa yang kita alami atau potensi penyakit yang kita derita akibat kebiasaan yang kita lakukan," kata Parorongan.

Puskesmas sebagai layanan kesehatan tingkat dasar bisa menjadi tujuan untuk melakukan pemeriksaan kesehatan, selain itu letak puskesmas yang paling dekat dengan wilayah jauh dan terpencil.

Saat ini, setidaknya telah tersedia 161 layanan Puskesmas yang terintegrasi di seluruh wilayah Papua Barat.

"Kalau sudah dari hasil pemeriksaan terdeteksi maka akan langsung di tangani di puskesmas ataupun rujukan, lebih baik mencegah daripada mengobati," jelas dia.

Sementara itu, Kepala Seksi penyakit tidak Menular Dinkes Papua Barat Apriyani Taedini merindukan PTM adalah penyakit yang bukan disebabkan oleh infeksi kuman, diantaranya adalah stroke, penyakit jantung koroner, kanker, dan diabetes militus.

Secara teori PTM di alami oleh kelompok usia 40 Tahun ke atas, namun saat ini mulai banyak di alami oleh remaja produktif pada usia 20 hingga 30 tahun.

"Dari hasil pemeriksaan mulai banyak anak di usia 20 sampai 25 tahun yang sudah hidup dengan diabetes, hipertensi dan obesitas berlebih," jelas Apriyani.

Beberapa kebiasaan penyebab PTM, Lanjut dia, bisa dirubah dengan pola hidup yang lebih sehat seperti tidak merokok, mengurangi makanan yang mengandung kolesterol dan rutin berolahraga.

"Yang terjadi karena kita tidak tahu resiko penyakit yang akan dialami, kita cenderung untuk tetap melakukan kebiasaan yang menurut kesehatan salah," tambah dia.


Kesadaran yang dimulai dari diri sendiri untuk lakukan pemeriksaan kesehatan rutin menjadi solusi penanganan PTM di masyarakat.

Pewarta: Tri Adi Santoso

Editor : Evarianus Supar


COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2022