Pemerintah Kabupaten Manokwari, Papua Barat berencana untuk mengkaji ulang asrama mahasiswa dan pelajar yang merupakan aset di sejumlah kota studi di luar Papua.
 
Bupati Manokwari Hermus Indou di Manokwari, Senin, mengakui adanya kerusakan di sejumlah asrama baik secara alami maupun akibat tindakan sengaja oleh penghuni asrama.
 
"Akibat perilaku mahasiswa yang tidak bagus membuat asrama jadi rusak dan semrawut. Asrama malah tidak jadi tempat untuk mencari ilmu malah jadi tempat untuk mengumpulkan orang," ujarnya.
 
Asrama milik Pemkab Manokwari disebut juga ditinggali sejumlah orang yang statusnya tidak lagi mahasiswa atau sudah lulus.
 
Kelemahan lainnya, kebanyakan penghuni asrama tidak bisa berbaur dengan masyarakat sekitar. 
 
"Dia pergi sekolah tapi kelakuan tidak berubah jadi tidak ada perubahan. Padahal kalau bicara pendidikan itu kan pendidikan biar berubah kelakuan dan perubahan pola pikir," ungkap Hermus.
 
Sejumlah penilaian itu dianggapnya menjadi pertimbangan agar dilakukan kajian ulang terhadap asrama mahasiswa yang dibangun Pemkab Manokwari di sejumlah kota studi.
 
Ada dua hal yang diinginkan Pemkab Manokwari untuk dikaji yakni mengenai kelayakan dan efektivitas asrama serta penilaian mengenai cocok tidaknya asrama tetap ada.
 
"Jangan-jangan cuma tahun-tahun lalu itu cocok dan tahun sekarang sudah tidak cocok. Itu menurut kita yang perlu dikaji ulang lagi dan kita perlu mendapat masukan," jelas Hermus.
 
Jika hasil kajian menunjukkan bahwa asrama sudah tidak diperlukan, Pemkab Manokwari kemungkinan hanya akan membantu mahasiswa yang kuliah dengan benar dan mampu beradaptasi dengan lingkungan sekitar walaupun hanya tinggal di kos-kosan. 
 
Untuk sementara waktu, Hermus menyebut asrama akan tetap berjalan sebagaimana biasanya sembari menunggu tim kajian yang akan turun untuk melihat seluruh asrama yang dibangun Pemkab Manokwari di kota studi. Hal itu dilakukan agar ada pertimbangan untuk kebijakan lanjutan terhadap keberlangsungan asrama.
 
Hermus menyatakan asrama yang sudah terbangun harus memiliki manajemen dan pembinaan terhadap orang-orang yang mendiaminya. Hal itu untuk menghindari kerusakan fasilitas dan jelasnya jam keluar masuk mahasiswa ke asrama.
 
Pengelolaan manajemen asrama diharapkan dapat memberikan kenyamanan dan keamanan kepada penghuni asrama. 
 
"Sejauh ini kami belum lihat aturan ini, padahal harusnya ada biar tertib dan penghuni merasa nyaman untuk tinggal di asrama," jelas Hermus.

Pewarta: Rachmat Julaini

Editor : Evarianus Supar


COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2022