Manokwari,(Antaranews Papua Barat)-Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Papua Barat terus memperlebar jejaring anti narkoba untuk mempersempit aksi peredaran dan penyalahgunaan di daerah tersebut.

Kepala BNN Papua Barat Brigjen Pol Untung Subagyo di Manokwari, Kamis, mengatakan, Indonesia sudah dalam kondisi darurat narkoba. Kelompok milenial menjadi target atas peredaran narkoba hampir di seluruh daerah.

"Di Papua Barat, pengguna maupun pengedar rata adik-adik kita yang masih dalam usia produktif. Banyak modus operandi yang dilakukan," kata Subagyo.

Dalam program pencegahan di Papua Barat, lanjut Subagyo, BNN menggandeng sejumlah komunitas dan lembaga pemerintah serta nonpemerintah. 

"Kemarin kami menandatangi nota kesepahaman kerja sama dengan Politekkes Kemenkes Sorong Prodi DIII-Keperawatan dan Kebidanan kampus Manokwari. Kerjasam serupa kami laksanakan dengan SMAN 1 Manokwari dan beberapa sekolah lainya," kata Untung lagi.

Menurutnya, kerjasama ini dilaksanakan sebagai upaya memerangi penyalahgunaan narkoba di lingkungan pendidikan. Secara nasional, sudah  cukup banyak kasus narkoba yang menyeret pelajar dan mahasiswa 

"Setiap organisasi memang punya peraturan atau undang-undang masing-masing, tapi belum tentu undang-undang yang ada substansinya sama, makanya perlu adanya kesepakatan bersama. Implementasi dari perjanjian kerjasama akan dilaksanakan dengan penuh rasa tanggung jawab oleh para pihak,"sebutnya lagi.

Beberapa poin yang tertuang dalam kerja sama tersebut antara lain pemberdayaan pendidik/dosen untuk mencegah narkoba di lingkungan kampus. Menyiapkan duta anti narkoba, deteksi dini dan pencegahan penyalahgunaan narkotika di lingkungan kampus, serta menggalang pemberdayaan penggiat dan relawan anti narkoba di lingkungan kampus.

"Peredaran narkoba sudah sangat masif dan BNN juga Kepolisian tidak bisa kerja sendiri. Masyarakat harus terlibat termasuk juga adik-adik mahasiswa serta pelajar," sebut Untung.
 

Pewarta: Toyiban

Editor : Key Tokan A


COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2018