Sorong,  (Antaranews Papua Barat) - Pelabuhan Kota Sorong diprogramkan menjadi pelabuhan Internasional di wilayah timur Indonesia demi kemajuan pembangunan dan peningkatan ekonomi masyarakat Papua.

Peningkatan pelabuhan Sorong menjadi pelabuhan Internasional merupakan pendekatan dan komunikasi Walikota Sorong Lambert Jitmau dengan pemerintah pusat Kabinet Joko Widodo.

Walikota Lambert Jitmau di Sorong, Senin mengatakan, awalnya Menteri BUMN Rini Soemarno dalam kunjungan di Manokwari pada 14 Agustus 2015 mengumumkan  pelabuhan Sorong dirancang menjadi pelabuhan Internasional.

Rancangan ini, kata dia, guna mewujudkan gagasan Presiden Joko Widodo tentang tol laut dengan memberdayakan posisi strategis pelabuhan kota Sorong sebagai hubungan utama alur tol laut wilayah Papua.

Ia menyampaikan, Direktur Utama Pelindo IV Mulyono pada 26 Agustus 2015 di Kota Sorong mempertegas pernyataan Menteri BUMN bahwa Pelabuhan kota Sorong dipersiapkan sebagai hubungan utama kegiatan industri logistik di wilayah Papua.

Guna mewujudkan pelabuhan internasional tersebut, Pelindo IV menganggarkan Rp411,5 miliar untuk peningkatan infrastruktur pelabuhan Kota Sorong yang sedang berjalan. Pembangunan fisik ditingkatkan hingga kapasitas tampung.

Dikatakan, kapasitas Pelabuhan kota Sorong sekarang mencapai sebesar 44.000 TEU's yang ditargetkan dengan program ini akan mencapai kapasitas 100.000 TEU's pada tahun 2019.

"Konstruksi berupa penambahan panjang dermaga sejauh 500 meter ke arah barat yang sedang berlangsung. Dengan demikian Pelabuhan Kota Sorong panjang dermaganya menjadi lebih dari satu kilometer sehingga dapat melayani kapal ukuran besar sebanyak lima kapal sekaligus," ujarnya.(*)

Pewarta: Ernes Broning Kakisina

Editor : Ernes Broning Kakisina


COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2018