Manokwari,(Antaranews Papua Barat)-Gubernur Papua Barat, Dominggus Mandacan mengutarakan potensi pariwisata di daerah tersebut perlu mendapat perhatian lebih serius untuk memacu pertumbuhan ekonomi dari sektor non-minyak dan gas bumi (Migas)

Ditemui di Manokwari, Minggu, gubernur mengatakan, pertumbuhan ekonomi Papua Barat masih ditopang oleh Industri pengolahan terutama gas alam cair yang dikelola British Petroleum (BP) di wilayah Kabupaten Teluk Bintuni.

"Produksi dan ekspor gas kita berdampak besar terhadap pertumbuhan ekonomi, namun disisi lain kita rentan terhadap guncangan eksternal," kata Dominggus.

Gubernur mengemukakan, jumlah penduduk miskin di Papua Barat mencapai 214,47 ribu jiwa atau 23,01 persen dari total penduduk. Peranan komoditas makanan terhadap garis kemiskinan jauh lebih besar dibandingkan peranan komoditi bukan makanan.

Selain itu, gini ratio Papua Barat yang menunjukkan tingkat ketimpangan pengeluaran per kapita tercatat sebesar 0,394 pada bulan Maret 2018. Sedikit lebih tinggi dibandingkan angka gini ratio nasional yang sebesar 0,389.

"Oleh karena itu, kita perlu bersama-sama untuk mengembangkan sektor di luar migas yang potensial agar tidak selamanya bergantung kepada sektor Migas," sebutnya lagi.

Mandacan meyakini pariwisata potensial dioptimalkan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Banyak spot-spot atau titik yang pemanfaatanya belum optimal. 

Pengembangan ekowisata dan ekonomi kreatif merupakan bagian dari konsep pembangunan berkelanjutan. Dua hal ini  pun menjadi pembahasan serius pada International Conference on Bioversity, Ecotourism and Creative Economy (ICBE) di Manokwari pada Oktober lalu.

Menurut Dominggus, optimalisasi pemanfaatkan sumber daya alam melalui jasa pariwisata, merupakan solusi untuk menurunkan kemiskinan di daerah ini. Pada skala nasional, pengembangan pariwisata juga dapat memperkuat negara melalui peningkatan cadangan devisa.

"Industri pariwisata menjadi penyumbang devisa terbesar kedua untuk Indonesia pada tahun 2017. Papua Barat punya potensi besar," sebutnya.

Ia mengajak seluruh lembaga negara, pelaku usaha, akademisi dan UMKM bekerjasama mengembangkan pariwisata Papua Barat. Selain Raja Ampat, potensi pariwisata di daerah lain seperti Pegunungan Arfak, Kaimana dan Taman Nasional Teluk Cenderawasih yang meliputi Kabupaten Teluk Wondama dan Manokwari Selatan juga layak dijual.


 

Pewarta: Toyiban

Editor : Key Tokan A


COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2018