Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Manokwari, Papua Barat terus membenahi kapasitas sumber daya manusia (SDM) khususnya tenaga guru untuk bisa menerapkan kurikulum merdeka belajar.
Kepala Disdikbud Manokwari Martinus Dowansiba di Manokwari, Senin, mengatakan implementasi kurikulum merdeka belajar di sekolah akan bagus jika didukung dengan kapasitas guru yang mumpuni.
"Guru-guru harus kami benahi dan kembangkan terus kemampuan dan kapasitas mereka. Kalau sudah bagus, maka sudah tentu di mata masyarakat semua sekolah akan baik kualitasnya," ujar Martinus.
Pengembangan kapasitas guru, akan dilakukan melalui para nara sumber yang berasal dari Balai Penggerak Provinsi Papua Barat dan Balai Pengembangan Lembaga Pendidikan serta Kepala Bidang di Disdikbud Manokwari yang telah berpengalaman.
Sejauh ini, penerapan kurikulum merdeka belajar di Manokwari sudah mulai berjalan mulai dari jenjang Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP).
"Yang banyak menerapkan kurikulum merdeka itu hampir semua SMP seperti SMPN 1, SMPN 2, SMP Yapis dan SMP Islam Terpadu. Kalau SD masih beberapa," sebut Martinus.
Kurikulum merdeka, katanya, tidak akan menimbulkan perbedaan diantara sekolah baik sesama sekolan negeri maupun sekolah negeri dengan sekolah swasta. Hal itu juga dinilai positif untuk mengurangi masalah di sekolah, utamanya saat pendaftaran murid baru.
Disdikbud Manokwari berkomitmen terus gencar memberikan pemahaman kepada guru-guru agar penerapan kurikulum merdeka berjalan maksimal.
Tahun ini seluruh SMP di Manokwari akan mengikuti tahap penilaian untuk menerapkan kurikulum merdeka.
COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2022
Kepala Disdikbud Manokwari Martinus Dowansiba di Manokwari, Senin, mengatakan implementasi kurikulum merdeka belajar di sekolah akan bagus jika didukung dengan kapasitas guru yang mumpuni.
"Guru-guru harus kami benahi dan kembangkan terus kemampuan dan kapasitas mereka. Kalau sudah bagus, maka sudah tentu di mata masyarakat semua sekolah akan baik kualitasnya," ujar Martinus.
Pengembangan kapasitas guru, akan dilakukan melalui para nara sumber yang berasal dari Balai Penggerak Provinsi Papua Barat dan Balai Pengembangan Lembaga Pendidikan serta Kepala Bidang di Disdikbud Manokwari yang telah berpengalaman.
Sejauh ini, penerapan kurikulum merdeka belajar di Manokwari sudah mulai berjalan mulai dari jenjang Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP).
"Yang banyak menerapkan kurikulum merdeka itu hampir semua SMP seperti SMPN 1, SMPN 2, SMP Yapis dan SMP Islam Terpadu. Kalau SD masih beberapa," sebut Martinus.
Kurikulum merdeka, katanya, tidak akan menimbulkan perbedaan diantara sekolah baik sesama sekolan negeri maupun sekolah negeri dengan sekolah swasta. Hal itu juga dinilai positif untuk mengurangi masalah di sekolah, utamanya saat pendaftaran murid baru.
Disdikbud Manokwari berkomitmen terus gencar memberikan pemahaman kepada guru-guru agar penerapan kurikulum merdeka berjalan maksimal.
Tahun ini seluruh SMP di Manokwari akan mengikuti tahap penilaian untuk menerapkan kurikulum merdeka.
COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2022