Badan Pusat Statistik (BPS) Papua Barat mencatat pertumbuhan ekonomi dengan minyak dan gas bumi (migas) di wilayah itu mengalami surplus 6,97 persen pada periode April - Juni atau triwulan II-2022, dibanding periode yang sama tahun lalu (yoy).

Kepala BPS Papua Barat Maritje Pattiwaellapia di Manokwari, Jumat, mengatakan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku mencapai Rp22.599,71 miliar. Kemudian, bila dilihat atas dasar harga konstan 2010 tercatat Rp15.547,98 miliar. 

"Ekonomi Papua Barat dengan Migas pada semester II tahun 2022 mengalami pertumbuhan positif, selain Migas sumbangsih terbesar berasal dari Industri pengolahan dan tambang,” jelasnya. 

Sementara pertumbuhan ekonomi tanpa migas (non migas) pada triwulan II-2022 mengalami pertumbuhan sebesar 5,28 persen (yoy) dibandingkan periode yang sama tahun 2021. 

Selain sektor industri pengolahan, pertumbuhan ekonomi Papua Barat non migas juga dipengaruhi belanja modal pemerintah daerah yang mulai melaksanakan program fisik. 

"Realisasi belanja modal berupa pembangunan infrastruktur yang bersumber dari APBD mendorong sektor konstruksi ikut berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi di Papua Barat," kata Maritje.

BPS berharap tren pertumbuhan positif tersebut terus berlangsung pada triwulan III hingga triwulan IV 2022 sehingga proses pemulihan ekonomi masyarakat pasca pandemi COVID-19 bisa berlangsung lebih cepat.

Pewarta: Tri Adi Santoso

Editor : Evarianus Supar


COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2022