Stok darah di Palang Merah Indonesia (PMI) Papua Barat untuk golongan darah A dan AB masih tersedia, sedangkan untuk O dan B untuk sementara habis.
 
"Masyarakat Indonesia pada umumnya bergolongan darah O sehingga ini selalu punya permintaan banyak termasuk juga darah B. Tapi darah A dan AB juga bisa tiba-tiba banyak permintaannya sehingga tidak selalu semua stoknya aman," ujar Sekretaris PMI Papua Barat Roger Stefen Tanama di Manokwari, Rabu.
 
Saat ini stok darah di PMI Papua Barat untuk golongan A tersisa 15-20 kantong dan darah AB hanya tersisa 5-7 kantong.
 
Menurut Roger, jika mengacu pada standardisasi stok darah seharusnya ada sebanyak 2,5 persen dari jumlah penduduk dewasa wajib donor di suatu daerah.

Mengacu pada itu pula, ia menyebut stok darah di Papua Barat aman. Tetapi jika mengacu pada permintaan yang masuk dari rumah sakit ke PMI ketersediaan darahnya kurang.
 
"Itu karena donor darah kebanyakan masih dilakukan bersamaan dengan kegiatan amal atau kegiatan sosial lainnya," kata dia.
 
Roger menyebutkan jika seluruh orang dewasa mendonorkan darahnya maka kekosongan stok tidak mungkin terjadi.
 
Minat masyarakat untuk donor darah disebutnya variatif. PMI selama ini telah melaksanakan sosialisasi untuk donor darah kepada masyarakat dalam berbagai kesempatan.
 
"Kita selalu sampaikan tidak perlu khawatir untuk donor, karena itu menyehatkan dan menyelamatkan orang lain. Jadi kita mendapatkan dua hal ketika donor darah yakni kesehatan pribadi dan keselamatan orang lain. Tetapi menggugah orang untuk melakukannya belum berjalan baik sehingga donor darah masih bersifat sukarela lewat acara atau kegiatan," jelas Roger.

Pewarta: Rachmat Julaini

Editor : Evarianus Supar


COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2022