Para pengelola Stasiun Pengisian Bahan bakar Umum (SPBU) di Manokwari, Papua Barat mengharapkan pihak PT Pertamina (Persero) menambah alokasi BBM subsidi jenis pertalite dan solar lantaran tingginya permintaan dari masyarakat.

Ikhsan, selaku Manajer SPBU 84.983.02 di kawasan Jalan Esau Sesa Manokwari, Sabtu, mengatakan saat ini terjadi antrean kendaraan setiap hari di semua SPBU karena keterbatasan suplai pertalite dan solar dari Pertamina.

Ikhsan mengaku setiap hari SPBU yang dikelolanya hanya menerima alokasi 10 kiloliter masing-masing untuk pertalite dan solar.

"Dari Pertamina kami diberikan suplai 10 kiloliter per hari, menurut saya itu kurang jika dilihat dari antrean yang sering terjadi," ujarnya.

Sebelumnya, pengelola SPBU di Manokwari pernah mengusulkan penambahan alokasi BBM tersebut, tetapi hingga kini belum direalisasikan oleh Pertamina.

Bahkan untuk meyakinkan Pertamina, pengelola SPBU menyertakan foto antrean kendaraan depan SPBU untuk menunggu giliran mendapat jatah pertalite dan solar.

Ikhsan mengatakan perkiraan kebutuhan penyaluran BBM jenis solar dan pertalite setiap hari mencapai 15 kiloliter, terutama pada hari-hari besar keagamaan.

"Kalau bisa selang-seling antara 10 sampai 15 kiloliter per hari, agar antrean tidak panjang," harapnya.

Dalam kesempatan terpisah, Sales Branch Manager Rayon II Papua Barat Muhammad Bisma Abdillah yang dikonfirmasi mengatakan pengaturan jumlah pasokan ke setiap SPBU telah diatur agar mencukupi hingga akhir tahun.

"Kita atur penyalurannya agar sesuai dengan jumlah BBM subsidi untuk Manokwari yang telah ditetapkan oleh BPH Migas," jelasnya.

Jika penambahan suplai dilakukan, maka akan berimbas pada habisnya kuota BBM sebelum akhir tahun. Hal itu dinilai justru akan menyebabkan kelangkaan BBM di masyarakat.

Pewarta: Tri Adi Santoso

Editor : Evarianus Supar


COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2022