Wasior,(Antaranews Papua Barat)- Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Teluk Wondama mengajak warga masyarakat ikut melakukan pencermatan ulang terhadap daftar pemilih tetap (DPT) hasil perbaikan untuk Pemilu 2019.
Sekretaris KPU Teluk Wondama Hendri Purba di Wasior, Minggu, mengatakan pihaknya akan membentuk posko di sejumlah wilayah untuk mendata sekaligus menampung pemilih yang belum terdaftar dalam DPT untuk Pemilu 2019.
Ia menjelaskan, langkah itu dilakukan untuk memastikan semua warga yang telah memiliki hak pilih terakomodir sebagai pemilih sehingga bisa menyalurkan hak suaranya pada 17 April 2019 nanti.
KPU RI, kata dia, telah meluncurkan Gerakan Melindungi Hak Pilih (GMHP) dengan melakukan pencermatan ulang DPT untuk mengecek ada tidaknya pemilih ganda, pemilih yang belum cukup umur maupun yang sudah meninggal dunia. Tahapan ini berlangsung dari 1 sampai 28 Oktober 2018.
“Jadi kami imbau masyarakat yang belum terdaftar untuk menghubungi petugas PPS setempat atau ke sekretariat KPU. Dengan syarat membawa KTP Elektronik atau surat keterangan dari Dukcapil dan membawa KK, “ ujar Hendri.
Staf Ahli KPU Teluk Wondama Berthy Leleulya, mengharap masyarakat proaktif mengecek DPT di setiap wilayah masing-masing.
“Datang cek apakah bapak sudah masuk tapi mama belum, atau mama yang sudah bapak belum. Atau ada anak-anak bapak ibu yang sudah masuk tentara, polisi atau PNS atau sudah meninggal. Kalau ada laporkan ke petugas PPS, PPD atau ke KPU kabupaten, “ pesan Berthy.
Komisioner KPU Teluk Wondama, Hanok Baransano dalam kesempatan terpisah menekankan suara rakyat menjadi penentu utama nasib bangsa ini lima tahun ke depan. Oleh karena itu diapun mengimbau warga setempat agar ikut berpartisipasi secara aktif menyukseskan Pemilu 2019.
“Vox populi vox dei atau suara rakyat adalah suara Tuhan. Jadi salurkan hak pilih anda semua dengan baik untuk masa depan bangsa dan negara kita juga daerah kita ini, “ ucap Baransano.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2018
Sekretaris KPU Teluk Wondama Hendri Purba di Wasior, Minggu, mengatakan pihaknya akan membentuk posko di sejumlah wilayah untuk mendata sekaligus menampung pemilih yang belum terdaftar dalam DPT untuk Pemilu 2019.
Ia menjelaskan, langkah itu dilakukan untuk memastikan semua warga yang telah memiliki hak pilih terakomodir sebagai pemilih sehingga bisa menyalurkan hak suaranya pada 17 April 2019 nanti.
KPU RI, kata dia, telah meluncurkan Gerakan Melindungi Hak Pilih (GMHP) dengan melakukan pencermatan ulang DPT untuk mengecek ada tidaknya pemilih ganda, pemilih yang belum cukup umur maupun yang sudah meninggal dunia. Tahapan ini berlangsung dari 1 sampai 28 Oktober 2018.
“Jadi kami imbau masyarakat yang belum terdaftar untuk menghubungi petugas PPS setempat atau ke sekretariat KPU. Dengan syarat membawa KTP Elektronik atau surat keterangan dari Dukcapil dan membawa KK, “ ujar Hendri.
Staf Ahli KPU Teluk Wondama Berthy Leleulya, mengharap masyarakat proaktif mengecek DPT di setiap wilayah masing-masing.
“Datang cek apakah bapak sudah masuk tapi mama belum, atau mama yang sudah bapak belum. Atau ada anak-anak bapak ibu yang sudah masuk tentara, polisi atau PNS atau sudah meninggal. Kalau ada laporkan ke petugas PPS, PPD atau ke KPU kabupaten, “ pesan Berthy.
Komisioner KPU Teluk Wondama, Hanok Baransano dalam kesempatan terpisah menekankan suara rakyat menjadi penentu utama nasib bangsa ini lima tahun ke depan. Oleh karena itu diapun mengimbau warga setempat agar ikut berpartisipasi secara aktif menyukseskan Pemilu 2019.
“Vox populi vox dei atau suara rakyat adalah suara Tuhan. Jadi salurkan hak pilih anda semua dengan baik untuk masa depan bangsa dan negara kita juga daerah kita ini, “ ucap Baransano.(*)
Editor : Key Tokan A
COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2018